sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uni Eropa menolak proposal perdamaian Timur Tengah Trump

Israel merespons dengan marah kebijakan Uni Eropa.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 05 Feb 2020 08:30 WIB
Uni Eropa menolak proposal perdamaian Timur Tengah Trump

Uni Eropa menegaskan menolak proposal perdamaian Timur Tengah yang diumumkan Presiden Amerika Donald Trump pada Selasa (28/1). Rancangan itu sangat didukung Israel karena akan memenuhi sebagian besar keinginan mereka selama beberapa dekade konflik, termasuk hampir seluruh tanah Palestina yang telah dibangun pemukiman Yahudi.

Dalam respons awal, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menunjukkan sikap diplomatis. Di satu sisi dia menuturkan, inisiatif Trump memberikan kesempatan untuk meluncurkan kembali upaya yang sangat dibutuhkan menuju solusi yang dinegosiasikan dan dapat dijalankan dalam mengatasi konflik. Borrell menyatakan, Uni Eropa akan mempelajari dan menilai proposal tersebut. 

Namun, di lain sisi, Borrell menekankan kembali komitmen blok itu atas solusi dua negara yang memperhitungkan aspirasi rakyat Palestina dan Israel, dengan menghormati seluruh resolusi PBB yang relevan dan parameter yang disepakati secara internasional.

Uni Eropa membutuhkan waktu untuk merespons perkembangan internasional karena mengharuskan ke-27 anggotanya mencapai kebulatan suara. Kesimpulan Uni Eropa mengenai proposal perdamaian Timur Tengah diumumkan pada Selasa (4/2).

"Untuk membangun perdamaian yang adil dan abadi, masalah status final yang belum terselesaikan harus diputuskan melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak," kata Borrel, mencatat bahwa urusan perbatasan Negara Palestina dan status Yerusalem adalah di antara yang masih dalam sengketa.

Borrel menambahkan bahwa langkah-langkah Israel untuk mencaplok wilayah Palestina, jika diimplementasikan, akan mendapat tantangan.

Israel menanggapi dengan tajam komentar Borrell.

"Fakta bahwa Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, memilih untuk menggunakan bahasa yang mengancam terhadap Israel, tidak lama setelah dia menjabat dan hanya beberapa jam setelah mengunjungi Iran, sangat disesalkan dan sedikit aneh," twit juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat.

Sponsored

"Kebijakan dan perilaku semacam itu adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa peran Uni Eropa dalam proses apa pun akan diminimalkan."

Kebijakan Uni Eropa di Timur Tengah disebut cenderung berhati-hati, karena beberapa anggota blok tersebut memiliki berbagai tingkat simpati terhadap Palestina dan Israel. Sejumlah negara di blok itu telah mengakui Negara Palestina, meski secara umum sikap Uni Eropa adalah persoalan ini harus diselesaikan lewat pembicaraan damai.

Pada 2017, Uni Eropa mengutuk keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dengan mengatakan, Washington telah mengompromikan posisinya sebagai mediator bagi perdamaian.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid