sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Update perang Rusia-Ukraina: 3 Pemimpin negara Eropa naik kereta malam ke Kiev

Kunjungan bersama dari para pemimpin tiga ekonomi terbesar UE membawa bobot simbolis yang penting.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 16 Jun 2022 13:12 WIB
Update perang Rusia-Ukraina: 3 Pemimpin negara Eropa naik kereta malam ke Kiev

Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi dijadwalkan tiba di Kiev pada Kamis (16/6). Kabar ini disampaikan istana kepresidenan Prancis.

Kantor berita AFP Prancis melaporkan bahwa Scholz, Macron dan Draghi naik kereta api semalam ke Kiev dari Polandia.

Outlet media besar Jerman dan Italia, termasuk ZDF Jerman dan Repubblica Italia, sebelumnya telah menerbitkan foto tiga pemimpin di kereta.

Ini adalah pertama kalinya ketiganya melakukan perjalanan ke Kiev sejak perang dimulai di Ukraina.

Gambar yang diterbitkan oleh La Repubblica pada Kamis pagi juga menyebut ketiga pemimpin itu naik kereta malam menuju ke Kiev. Mereka akan melintasi perbatasan Polandia, lapor harian Italia, meskipun rencana perjalanan mereka yang sebenarnya tidak diketahui, karena Paris, Berlin dan Roma tidak memberikan rincian resmi tentang perjalanan yang sangat dinanti-nantikan itu.

Kunjungan bersama dari para pemimpin tiga ekonomi terbesar UE membawa bobot simbolis yang penting, terutama menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa berikutnya minggu depan. Pertemuan itu akan memutuskan apakah mereka ingin memberikan status kandidat Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut atau menolaknya. Apa yang akan dikatakan Macron, Scholz dan Draghi tentang masalah ini masih belum jelas.

Selama kunjungan ke Moldova pada hari Rabu, Macron membuka pintu untuk prospek status kandidat Ukraina menjadi anggota UE. “Saya ingin kami mengirim sinyal yang jelas dan positif, tetapi kami harus membangun kebulatan suara di antara anggota UE. Saya tidak berpikir kita dapat memisahkan Moldova dari Ukraina dalam prospek yang kita berikan,” katanya.

“Tidak ada konsensus untuk status kandidat dan tidak ada konsensus untuk tidak ada status kandidat. Tetapi tampaknya ada konsensus untuk cara ketiga – status kandidat dengan persyaratan,” seorang diplomat yang akrab dengan topik tersebut mengatakan kepada Brussels Playbook.

Sponsored

Sumber:Politico/DW

Berita Lainnya
×
tekid