sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Utusan China ingin Hong Kong kembali ke jalan yang benar

Selama lebih dari enam bulan terakhir, Hong Kong diwarnai protes antipemerintah.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 06 Jan 2020 16:50 WIB
Utusan China ingin Hong Kong kembali ke jalan yang benar

Kepala baru dari Kantor Penghubung China di Hong Kong Luo Huining pada Senin (6/1) mengatakan bahwa dia berharap kota itu akan kembali ke jalan yang benar. Selama lebih dari enam bulan terakhir, Hong Kong diwarnai oleh protes antipemerintah.

"Dalam setengah tahun terakhir, situasi di Hong Kong mengkhawatirkan. Seluruh pihak berharap Hong Kong dapat kembali ke jalan yang benar," kata Luo dalam konferensi pers pertamanya.

Banyak yang menilai bahwa penunjukkan Luo merupakan tanda kefrustrasian Beijing terhadap cara pendahulunya, Wang Zhimin, menangani krisis di Hong Kong.

Wang merupakan kepala Kantor Penghubung dengan masa jabatan tersingkat sejak Hong Kong kembali di bawah pemerintahan China pada 1997.

Kantor Penghubung China berada di bawah Dewan Negara dan merupakan platform bagi Beijing untuk memproyeksikan pengaruhnya di Hong Kong.

Pada November, Reuters melaporkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan penggantian Wang. Dia menuai kecaman karena gagal memprediksi reaksi publik terhadap RUU ekstradisi yang kini sudah secara resmi ditarik pemerintah Hong Kong.

Tidak seperti Wang, Luo tidak memiliki pengalaman di Hong Kong.

"Pada masa lalu, saya bekerja di China daratan, tetapi itu bukan berarti saya tidak familier dengan Hong Kong," tutur Luo.

Sponsored

Dia menyebut Hong Kong sebagai mutiara dari timur dan kota metropolitan internasional.

"Hong Kong telah memberikan kontribusi penting bagi reformasi dan keterbukaan serta memodernisasi negara kita. China akan selalu menjadi pendukung terkuat Hong Kong," tambah dia.

Penempatannya di Hong Kong datang kurang dari sebulan setelah dia ditugaskan di Komite Urusan Keunangan dan Ekonomi di badan legislatif China.

Hingga November, Luo menjabat sebagai pejabat tinggi Partai Komunis di Provinsi Shanxi, di mana dia ditugaskan untuk "membersihkan" wilayah yang terkenal atas tingkat korupsinya yang tinggi.

Sebelum ditempatkan di Shanxi, Luo merupakan pejabat tinggi Partai Komunis di Provinsi Qinghai.

Para analis menafsirkan pengangkatan Luo bukan sebagai pertanda akan adanya perubahan sikap China daratan terhadap protes prodemokrasi, melainkan sebagai "hukuman" bagi Wang.

"Sangat jelas Wang diberhentikan karena tidak dapat menangani kekacauan di Hong Kong. Dia gagal memprediksi, menghentikan, atau membatasi kekacauan akibat gerakan prodemokrasi di kota itu," ungkap Direktur Newedge Financial Fraser Howie.

Howie menyebut, tidak akan ada perubahan yang akan dibawa Luo kecuali Presiden Xi Jinping mengizinkan adanya perubahan dalam langkah politik China.

Protes di Hong Kong dipicu oleh RUU ekstradisi yang kontroversial. Sejak itu, unjuk rasa meluas menjadi gerakan prodemokrasi. Warga Hong Kong marah atas apa yang mereka nilai sebagai campur tangan Beijing terhadap otonomi kota.

Tiongkok membantah tuduhan campur tangan dan menyalahkan sejumlah negara Barat sebagai pihak yang mengobarkan kerusuhan di Hong Kong.

Kekerasan di Hong Kong dianggap sebagai salah satu tantangan politik terbesar yang dihadapi Xi sejak menjabat sebagai presiden pada 2020.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid