sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Warga Gaza yang tewas tembus 21.000 jiwa, Israel ubah taktik perang

Tentara Israel membunuh 156 warga Palestina dan melukai 246 lainnya di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 02 Jan 2024 09:45 WIB
Warga Gaza yang tewas tembus 21.000 jiwa, Israel ubah taktik perang

Sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober lalu, warga Palestina yang menjadi korban keganasan militer telah menembus angka 20.000 jiwa. Sementara, perang dikhawatirkan masih akan berlangsung lama, sehingga akan terus menyebabkan ledakan jumlah korban.

Juru bicara Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, Ashraf al-Qedra pada Senin mengatakan dalam pernyataan pers tentara Israel membunuh 156 warga Palestina dan melukai 246 lainnya di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Sehingga menjadikan jumlah kematian warga Palestina menjadi 21.978 dan cedera menjadi 56.697 sejak 7 Oktober, menurut al-Qedra.

Ia mengatakan serangan Israel telah menewaskan 326 pekerja medis dan memaksa 30 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi.

Al-Qedra meminta organisasi internasional untuk melindungi sistem layanan kesehatan dan personelnya di Jalur Gaza. Dia juga menyebut kementeriannya sedang melakukan pembicaraan dengan badan-badan PBB mengenai pembukaan kembali pusat kesehatan di berbagai wilayah di wilayah kantong Palestina.

Dia menekankan perlunya mengirim tim medis dan rumah sakit lapangan ke Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang sangat besar.

Dia mengkritik mekanisme yang berlaku bagi warga Palestina yang terluka untuk menerima perawatan di luar Jalur Gaza, dengan menyebutkan sejauh ini hanya 645 orang yang terluka yang dapat menerima perawatan medis, atau setara dengan 1% dari total populasi yang membutuhkan perhatian medis.

Sementara itu, Israel menarik tank-tanknya dari beberapa distrik di Kota Gaza pada Senin, (1/1), kata warga, ketika Israel mengumumkan rencana untuk mengubah taktik dan mengurangi jumlah pasukan. Meski begitu pertempuran berkobar di tempat lain di wilayah Palestina bersamaan dengan pemboman yang intens.

Israel mengatakan perang di Gaza, yang telah menghancurkan sebagian besar wilayahnya masih memerlukan waktu beberapa bulan lagi.

Sponsored

Namun hal ini juga menandakan fase baru dalam serangannya, di mana seorang pejabat mengatakan pada hari Senin militer akan menarik pasukan di Gaza bulan ini dan beralih ke fase operasi “pembersihan” yang lebih terlokalisasi selama berbulan-bulan.

Skala penderitaan di Gaza, dimana pemboman telah memaksa hampir seluruh penduduk meninggalkan rumah mereka, telah menyebabkan sekutu Barat Israel, termasuk Amerika Serikat, mendesak negara tersebut untuk mengurangi serangannya.

“Keinginan saya di tahun 2024 adalah untuk tidak mati… Masa kecil kami telah hilang. Tidak ada kamar mandi, tidak ada makanan dan tidak ada air. Hanya tenda,” kata Layan Harara, 11 tahun, di Rafah, Gaza. Di kebun binatang kota, orang-orang berkemah di antara kandang yang menampung hewan-hewan kelaparan.

Penduduk distrik Sheikh Radwan di Kota Gaza, di bagian utara daerah kantong yang menjadi fokus serangan Israel pertama kali, mengatakan tank-tank tersebut telah ditarik setelah apa yang mereka gambarkan sebagai peperangan paling intens selama 10 hari sejak konflik dimulai.

“Tank-tank itu sangat dekat. Kami bisa melihatnya di luar rumah. Kami tidak bisa keluar untuk mengisi air,” kata Nasser, ayah tujuh anak yang tinggal di Sheikh Radwan.

Pasukan juga keluar dari distrik al-Mina di Kota Gaza dan sebagian distrik Tel al-Hawa, sambil mempertahankan beberapa posisi di pinggiran kota yang mengendalikan jalan pantai utama di wilayah kantong tersebut, kata warga.

Namun, tank-tank masih berada di wilayah lain di Gaza utara dan para pejabat kesehatan mengatakan beberapa orang yang mencoba kembali ke rumah mereka di distrik selatan Kota Gaza telah terbunuh oleh tembakan Israel pada hari Minggu. Pada Senin, sayap bersenjata Hamas mengklaim telah membunuh 15 tentara Israel setelah memicu ledakan ranjau di timur lingkungan Tuffah di kota Gaza.

Pertempuran di bagian tengah wilayah kantong tersebut terus berlanjut, kata penduduk di sana, dengan tank-tank yang bergerak maju ke al-Bureij dan serangan udara menargetkan al-Nusseirat, al-Maghazi dan kota selatan Khan Younis. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang di al-Maghazi, dan tujuh orang di sebuah rumah di Deir Al-Balah, kata pejabat kesehatan.(asiaone,stuff)

Berita Lainnya
×
tekid