Wartawan Jepang yang ditangkap di Suriah dibebaskan

Pemerintah Jepang mengatakan telah menerima informasi bahwa pria yang diduga adalah jurnalis lepas Jepang yang ditangkap tiga tahun lalu di Suriah telah dibebaskan. Saat ini yang bersangkutan berada di Turki.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa (23/10), Jepang "menerima informasi dari Qatar bahwa Jumpei Yasuda telah dibebaskan."

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Rabu (24/10) mengatakan, dia lega mendengar kabar pembebasan itu, tetapi pemerintah masih perlu mengonfirmasi identitas lelaki itu.

Berbicara kepada wartawan, Abe mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Turki atas kerja sama mereka dalam membebaskan sandera.

"Saya lega mendengar informasi itu," kata Abe. "Kami ingin memastikan apakah pria itu adalah Jumpei Yasuda sesegera mungkin."

Yasuda mulai melaporkan tentang Timur Tengah pada awal tahun 2000-an.

Dia disandera di Irak pada 2004 dengan tiga warga Jepang lainnya, tetapi dibebaskan setelah para ulama menegosiasikan pembebasannya.

Perjalanan terakhirnya ke Suriah adalah pada tahun 2015 untuk melaporkan tentang teman wartawannya, Kenji Goto, yang disandera dan dibunuh oleh kelompok ISIS.

Kontak ke Yasuda hilang setelah pria itu mengirim pesan ke wartawan lepas Jepang lainnya pada 23 Juni 2015.

Dalam twit terakhirnya, yaitu dua hari sebelum dia ditangkap, Yasuda mengatakan bahwa laporannya sering terhambat dan dia akan berhenti mentwit tentang keberadaan dan aktivitasnya.

Sejumlah video yang menunjukkan seorang pria yang diyakini sebagai Yasuda telah dirilis pada tahun lalu.

Dalam salah satunya yang dirilis pada Juli lalu, pria itu mengatakan dia berada di lingkungan yang ekstrem dan perlu diselamatkan segera. (Al Jazeera)