sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: WHO ingatkan soal obat tradisional yang belum teruji

Penggunaan produk yang belum diselidiki secara mendalam memicu beberapa dampak, salah satunya memberi rasa aman palsu.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 05 Mei 2020 17:33 WIB
Covid-19: WHO ingatkan soal obat tradisional yang belum teruji

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (4/5) mengatakan bahwa tanaman obat seperti artemisia annua, yang disebut-sebut berpotensi mengobati Covid-19, harus diuji kemanjuran dan efek sampingnya.

Dalam pernyataannya, WHO mendukung obat tradisional yang telah terbukti secara ilmiah, menambahkan bahwa pengobatan komplementer dan alternatif memiliki banyak manfaat.

Perlombaan untuk menemukan obat Covid-19 memicu minat baru terhadap tanaman seperti artemisia annua atau yang juga dikenal dengan sebutan sweet wormwood.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina sedang mempromosikan obat berbasis tanaman. Meski campuran herbal belum teruji secara ilmiah, kepala sejumlah negara Afrika telah mengumumkan pemesanan dan menerima pengirimannya.

"Bahkan jika terapi berasal dari praktik tradisional dan alami, membuktikan kemanjuran dan keamanannya melalui uji klinis sangatlah penting," demikian pernyataan kantor WHO kawasan sub-Sahara Afrika.

WHO mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk memilih produk obat tradisional, yang dapat diselidiki untuk uji kemanjuran dan keamanan bagi pengobatan Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.

Menurut WHO, harus berhati-hati terhadap informasi sesat, terutama di media sosial, tentang efektivitas obat tertentu saat upaya untuk menemukan pengobatan Covid-19 sedang dilakukan.

"Banyak tanaman dan zat-zat sedang diusulkan tanpa persyaratan minimum dan bukti kualitas, keamanan, serta kemanjuran," sebut WHO.

Sponsored

WHO menambahkan bahwa penggunaan produk yang belum diselidiki secara mendalam dapat membahayakan orang, memberi mereka rasa aman palsu dan juga membingungkan tindakan pencegahan. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid