sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO lanjutkan uji obat malaria untuk Covid-19

Badan Pemantau Keamanan Data WHO memutuskan tidak ada alasan untuk menghentikan uji coba obat tersebut.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 04 Jun 2020 18:42 WIB
 WHO lanjutkan uji obat malaria untuk Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melanjutkan uji obat malaria, hydroxychloroquine, yang dipercaya efektif untuk mengobati pasien Covid-19. Sebelumnya, langkah tersebut sempat ditangguhkan karena masalah keamanan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (3/6) menyebut bahwa setelah meninjau data yang tersedia tentang hydroxychloroquine, Badan Pemantau Keamanan Data WHO memutuskan tidak ada alasan untuk menghentikan uji coba obat tersebut.

"Kami akan mendukung kelanjutan dari uji coba hydroxychloroquine," kata Tedros dalam pengarahan media secara virtual dari Jenewa, Swiss.

WHO pada 25 Mei menangguhkan uji coba hydroxychloroquine karena masalah keamanan. Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal medis, The Lancet, menemukan bahwa pasien Covid-19 yang diobati dengan hydroxychloroquine memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakannya.

Pada Rabu, Tedros menegaskan bahwa sejauh ini, belum ada bukti bahwa obat apa pun dapat benar-benar mengurangi risiko kematian pasien Covid-19.

Dia menambahkan, WHO akan terus memantau keamanan semua obat yang diuji coba untuk menemukan perawatan paling aman dan efektif bagi pasien coronavirus jenis baru.

"WHO berkomitmen untuk mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan yang efektif sebagai bagian dari upaya kami untuk melayani dunia dengan sains dan solidaritas," tutur Tedros.

Selain malaria, hydroxychloroquine sering digunakan dokter untuk mengobati peradangan sendi dan lupus. Obat ini diketahui memiliki efek samping serius, termasuk nyeri otot dan aritmia.

Sponsored

Pekan lalu, WHO mengatakan, tidak ada bukti bahwa hydroxychloroquine efektif melawan SARS-CoV-2, virus yang mengakibatkan penyakit Covid-19.

"Kami tidak menyarankan penggunaan hydroxychloroquine atau klorokuin untuk pengobatan coronavirus jenis baru," tutur direktur eksekutif program kedaruratan WHO, Mike Ryan, pada 27 Mei.

Bulan lalu, Presiden Donald Trump mengungkapkan bahwa dia rutin mengonsumsi hydroxychloroquine untuk mencegah infeksi Covid-19.

Di sisi lain, Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FOA) memperingatkan pasien agar tidak mengonsumsi hydroxychloroquine di luar rumah sakit atau tanpa rekomendasi dokter. (CNBC dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid