sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO peringatkan tanggapan terhadap pandemik harus kolektif

Berbagi vaksin sebagai persediaan secara strategis dan global adalah kepentingan nasional masing-masing negara.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 19 Agst 2020 14:32 WIB
WHO peringatkan tanggapan terhadap pandemik harus kolektif

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (18/8) meminta negara-negara untuk saling bekerja sama dalam menangani Covid-19 secara strategis dan global.

Tedros memperingatkan mereka terhadap "nasionalisme" pasokan seputar pengembangan vaksin dan obat-obatan coronavirus jenis baru.

"Meskipun ada keinginan di antara para pemimpin untuk melindungi rakyat mereka sendiri terlebih dahulu, tanggapan terhadap pandemik harus kolektif," jelas Dirjen Tedros dalam sebuah jumpa pers.

Lebih lanjut, Tedros mengatakan, berbagi vaksin sebagai persediaan secara strategis dan global adalah kepentingan nasional masing-masing negara.

"Tidak ada yang benar-benar aman sampai semua orang aman," sebut dia.

WHO memaparkan, sebanyak 25 kandidat vaksin Covid-19 dalam tahap evaluasi klinis dan 139 lainnya dalam proses evaluasi praklinis.

Selain itu, enam kandidat vaksin telah mencapai uji tahap tiga. Tiga di antaranya berasal dari China, satu dikembangkan oleh perusahaan Inggris-Swedia dengan Oxford University, dan dua lainnya oleh ilmuwan Amerika Serikat.

WHO menanggapi Rusia yang mengklaim akan memulai kampanye vaksinasi massal pada Oktober 2020.

Sponsored

"Tidak ada satu pun negara yang memiliki akses ke penelitian dan pengembangan, manufaktur, serta semua rantai pasokan untuk semua obat dan bahan esensial," kata Tedros.

Dia menilai, salah satu tantangan terberat yang muncul di tengah pandemik adalah keterbatasan logistik dari alat pelindung diri (APD) maupun peralatan medis lainnya.

Pada awal pandemik, sejumlah negara memberlakukan pembatasan ekspor APD dan mengalihkan permintaan pasokan medis utama hanya untuk menangani keperluan nasional.

"Nasionalisme pasokan memperburuk pandemik dan dapat menyebabkan keruntuhan rantai pasokan global," ujar Tedros.

Dia menuturkan bahwa pada suatu periode, beberapa negara tidak dapat mengakses pasokan medis penting seperti APD untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Untuk mengatasi permasalahan ini, WHO meluncurkan ACT-Accelerator yakni, kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil atas tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.

Menurut WHO, Austria, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Meksiko, Maroko, Selandia Baru, Norwegia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol, Inggris dan Uni Eropa sejauh ini telah bergabung dalam ACT-Accelerator. Sementara itu, China, Rusia, dan AS belum menjadi bagian darinya. (Anadolu Agency)
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid