sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WNA pengidap HIV di China naik tiga kali lipat

Hingga akhir 2018, jumlah WNA yang terkena HIV/AIDS diperkirakan mencapai 1,25 juta orang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 26 Nov 2018 12:21 WIB
WNA pengidap HIV di China naik tiga kali lipat

Warga negara asing yang mengidap HIV di China naik hingga tiga kali lipat dalam delapan tahun terakhir.

Pada 2010, WNA yang mengidap HIV tercatat hanya 660 orang. Namun, pada 2017 jumlahnya mencapai 2.154 orang.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan HIV/AIDS China, Han Mengjie, memerinci lagi bahwa dari jumlah tersebut terdapat 13 pelajar asing yang mengidap HIV pada 2010 dan 100 pelajar asing pada 2017.

Kasus HIV pada orang asing selama 2017 lebih dibanyak terjadi di kalangan pengguna obat-obatan terlarang, pekerja seks komersial, dan pasangan campuran di Provinsi Yunnan dan Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, demikian ungkap Han yang memimpin lembaga di bawah naungan Pusat dan Pengendalian Penyakit (CDC) itu.

Apakah meningkatnya kasus HIV pada WNA tersebut terkait dengan pencabutan larangan WNA pengidap HIV/AIDS ke Negeri Tirai Bambu pada 2010, Han menjawab bahwa pencabutan larangan tersebut merupakan konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh 143 negara dan kawasan.

Meski demikian, pemerintah China masih akan memastikan lagi apakah kasus WNA terkena HIV/AIDS memang terkait makin banyaknya WNA seiring dengan arus globalisasi.

"Pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS sudah ada dalam kerja sama persyaratan orang asing dengan berbagai organ pemerintahan, namun yang lebih penting lagi adalah kami perlu meningkatkan kewaspadaan HIV dan mendorong mereka yang mengidap HIV untuk melakukan tes," ujarnya seperti dikutip Global Times.

Hingga akhir 2018, jumlah WNA yang terkena HIV/AIDS diperkirakan mencapai 1,25 juta orang.

Sponsored

Pemerintah China melaporkan bahwa setiap tahun terdapat 80.000 kasus baru HIV.

Sekitar 70% orang yang didiagnosis HIV mengidap virus heteroseksual dan 26% terjangkit virus akibat hubungan seksual sesama pria.

"Kepedulian para pelajar China terhadap perlindungan HIV sangat rendah, kurang dari 40% pelajar melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom," kata Han.

Pemerintah China juga melaporkan bahwa 3.000 kasus HIV terjadi di lingkungan pelajar setiap tahun.

Pada 2017 terdapat 3.077 pelajar mengidap HIV, sekitar 82% akibat hubungan seksual sesama jenis.

Menurut Han, 52 unit perguruan tinggi yang tersebar di 11 provinsi dan wilayah di China memiliki mesin uji HIV untuk kalangan pelajar sehingga para pelajar bisa melakukannya dengan menguji sampel air seni dan hasilnya bisa langsung dikirim melalui aplikasi di telepon pintar.

Dia berharap mesin sejenis bisa dimiliki oleh kampus-kampus lainnya di seluruh pelosok daratan Tiongkok itu.

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap HIV/AIDS, Komisi Kesehatan Nasional bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan setempat membangun sistem pelaporan HIV di kampus, termasuk menggelar kursus daring tentang HIV yang sampai saat ini telah mampu diakses sekitar satu juta pelajar di negara tersebut.

Sumber : Antara

Berita Lainnya
×
tekid