sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wuhan resmi bebas dari lockdown

Keseluruhan kasus yang dikonfirmasi di China daratan mencapai 81.802 pada Selasa (7/4).

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 08 Apr 2020 15:20 WIB
Wuhan resmi bebas dari lockdown

China pada Rabu (8/4) mencabut kebijakan lockdown atau karantina wilayah di Wuhan, Provinsi Hubei, tempat pertama kali coronavirus jenis baru terdeteksi pada Desember 2019.

Kota berpopulasi 11 juta tersebut telah berada di bawah kebijakan lockdown ketat sejak 23 Januari sebagai bagian dari upaya pemerintah Tiongkok menahan penyebaran Covid-19.

Pada Rabu, penduduk dan pendatang yang sehat akhirnya akan diizinkan meninggalkan Wuhan. Layanan kereta dan penerbangan pun kembali beroperasi.

Otoritas layanan kereta Wuhan memperkirakan lebih dari 55.000 penumpang akan meninggalkan kota tersebut pada Rabu. Sekitar 40% dari penumpang itu menuju wilayah Pearl River Delta di Provinsi Guangdong, pusat manufaktur utama di China.

Pakar pengendalian epidemi di Wuhan, Luo Ping, mengatakan bahwa pencabutan lockdown menandai dimulainya kembali aktivitas ekonomi dan sosial di kota tersebut. Dia memperingatkan bahwa masih ada ancaman penularan dari kasus impor dan infeksi lokal.

"Setelah aktivitas ekonomi berlanjut, pergerakan orang akan meningkat dan begitu pula risiko infeksi lokal. Beberapa orang telah menurunkan tingkat kewaspadaan mereka dan tidak mengenakan masker ketika pergi keluar rumah," kata dia.

Dia menekankan, pencabutan lockdown di Wuhan bukan berarti warga dan otoritas setempat dapat melonggarkan upaya pencegahan dan langkah-langkah pengendalian di dalam kota.

Wuhan telah melaporkan lebih dari 50.000 kasus positif Covid-19, di mana lebih dari 2.500 di antaranya meninggal. Menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), kota itu menyumbang 77% dari total fatalitas akibat coronavirus jenis baru di Tiongkok.

Sponsored

Pembatasan di Wuhan telah dilonggarkan dalam beberapa hari terakhir sejak kasus baru infeksi Covid-19 di kota tersebut konsisten menurun dalam 21 hari belakangan.

Ketika virus tersebut merebak di Wuhan, sebagian besar aktivitas di kota tersebut terhenti oleh langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang ketat. Selama lebih dari dua bulan, transportasi umum ditangguhkan, bisnis ditutup, dan penduduk diperintahkan untuk tidak keluar rumah.

Langkah-langkah ketat tersebut dinilai berhasil. Pada pertengahan Maret, jumlah kasus baru infeksi Covid-19 melambat jauh dibandingkan pada Februari. Pada 10 Maret, Presiden Xi Jinping mengunjungi Wuhan, memuji warganya yang dia sebut heroik.

Gelombang kedua Covid-19

Kekhawatiran pihak berwenang China kini mengarah pada kasus impor dan kasus tanpa gejala atau orang yang telah terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala seperti demam dan batuk.

Kasus Covid-19 di China daratan meningkat dua kali lipat selama 24 jam terakhir, sementara kasus baru tanpa gejala meningkat lebih dari empat kali lipat.

NHC pada Rabu melaporkan 62 kasus baru infeksi Covid-19, meningkat dari 32 kasus pada hari sebelumnya. Dari 62 kasus baru, 59 di antaranya adalah kasus impor.

Keseluruhan kasus yang dikonfirmasi di China daratan mencapai 81.802 pada Selasa (7/4), termasuk di antaranya 77.279 pasien yang telah dipulangkan setelah pemulihan dan 3.333 orang yang meninggal.

NHC menyatakan bahwa kasus tanpa gejala naik menjadi 137, di mana 102 di antaranya adalah kasus impor. Jumlah kasus terbaru naik dari 30 kasus tanpa gejala yang dilaporkan sehari sebelumnya.

Pihak berwenang China tidak mencantumkan kasus tanpa gejala sebagai bagian dari penghitungan kasus Covid-19 yang sudah dikonfirmasi di dalam negeri.

Menurut laporan NHC, per Selasa (7/4) malam, sebanyak 1.095 pasien tanpa gejala berada di bawah pengawasan medis di China, termasuk 358 yang merupakan kasus impor. (CNN dan Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid