2 mekanisme penularan Covid-19 dan cara mencegahnya

Ada dua cara penularan Covid-19. Pertama, droplet atau secara langsung dan kedua tidak langsung. Demikian kata dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Erlina Burhan.

Penularan secara langsung terjadi bila seorang terinfekeksi Covid-19 mengeluarkan cairan saat batuk atau bersin. Jarak cipratan tersebut sekitar satu meter. Sementara penularan tidak langsung terjadi, saat seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi SARS-CoV-2.

Untuk itu, Erlina berbagi tips mengantisipasi penularan secara langsung, yakni mempergunakan masker bagi yang sakit dan menjaga jarak minimal satu meter serta terakhir tidak beraktivitas di luar rumah.

"Kalau sangat sangat penting harus ke luar rumah dan interaksi dengan orang, bisa menjaga jarak satu meter dan kalau berada di kerumunan lebih baik memakai masker," ucap dia di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Senin (30/3).

Sementara untuk mengantisipasi penularan secara tidak langsung, cara paling efektif adalah tidak menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata. Di samping itu, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, adalah cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari penularan Covid-19.

"Kita sering tidak sadar menyentuh benda-benda ini. Makanya harus cuci tangan dan jangan menyentuh wajah, mata, hidung, mulut tanpa mencuci mencuci tangan," jelas dia.

Oleh sebab itu, Erlina berpendapat garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah masyarakat. Apabila masyarakat menjalankan saran mencegah penularan secara droplet dan tidak langsung, maka penyebaran virus tersebut bisa dihentikan.

"Saya ingin menyampaikan bahwa untuk memutus rantai penularannya garda terdepannya adalah masyarakat, bukan petugas kesehatan. Jadi masyarakat yang berperan," kata dia.