sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anak penderita kanker yang terpapar Covid-19 cenderung naik

Pasien anak dengan tumor ganas yang sedang menjalani pengobatan, lalu terpapar virus Covid-19, maka pengobatan kanker ditunda 14 hari.

Silvia Nita Nur Aryanti
Silvia Nita Nur Aryanti Senin, 15 Feb 2021 16:29 WIB
Anak penderita kanker yang terpapar Covid-19 cenderung naik

Pengobatan kanker pada anak memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan pengobatan penyakit lainnya. Pengobatan pada pasien anak yang mengalami kanker harus dilakukan secara terus menerus dan tidak boleh terputus. Namun saat ini sedang masa pandemi, dan bagaimanakah pengobatan pasien kanker anak dimasa pandemi ini?

Kepala Staf Medis Fungsional/Kepala Bidang Medis RS Kanker Dharmais Hardini Intan mengatakan, pasien anak dengan keganasan kanker sekaligus terpapar Covid-19 pada tahun lalu sekitar enam pasien.

Namun pada periode Januari-Febuari, pasien anak dengan keganasan kanker sudah mencapai empat pasien. Artinya dalam kurun waktu dua bulan, sudah terdapat empat pasien anak yang terpapar positif Covid-19 dan itu menunjukkan bahwa dalam kurun waktu yang singkat, pasti akan ada lagi pasien kanker anak yang terpapar virus ini. 

Menurut Intan, pengobatan pasien kanker anak yang terpapar virus covid-19 memiliki perbedaan metode dari sebelumnya.

“Pasien anak dengan tumor ganas yang sedang menjalani pengobatan, lalu terpapar virus Covid-19, maka pengobatan kanker ditunda kurang lebih selama 14 hari. 14 hari itu adalah yang paling cepatnya. Tentu saja, hal tersebut kurang baik bagi pasien kanker anak dengan jenis penyakit leukimia yang mana setiap minggu harus kemotrapi,” jelasnya.

Untuk pengobatan bagi pasien anak kanker yang terpapar Covid-19, sama saja seperti pasien pada umumnya yang mana akan dirawat oleh perawat dan dikasih obat.

Pengenalan awal kanker pada anak, yaitu saat vaksinasi imunisasi anak tampak pucat, perut membesar, dan adanya benjolan. Itulah deteksi atau gejala awal pada anak bila ingin mengenali kanker anak sejak dini.

Jika orang tua sudah mampu mengenali gejala kanker pada anaknya di awal, lalu segera mengambil tindakan pemeriksaan lebih lanjut, maka persentase kesembuhan sekitar 80%. Namun sebaliknya apabila tidak segera diatasi dan sudah memasuki tahap keganasan maka persentase kesembuhan hanya 20%.

Sponsored

Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelityo mengatakan, saat pandemi ini orang tua cenderung khawatir dalam mengobati atau melanjutkan pengobatan pada anaknya. Sehingga tenaga kesehatan khususnya spesialis kanker, akan terus mengimbau bagi orang tua atau keluarga pasien supaya tetap melanjutkan pengobatan dan jangan diberhentikan walaupun hanya sementara. 

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid