Asuransi jangka panjang tetap jadi prioritas ketahanan finansial

Salah satu langkah utama untuk mencapai ketahanan finansial di 2021 adalah dengan melakukan perencanaan jangka panjang.

“Harus siap untuk skenario apapun yang menanti kita. Strategi terbaik meningkatkan ketahanan terhadap risiko yang tidak terduga adalah dengan membekali diri dengan perencanaan keuangan, seperti asuransi jiwa dan dana darurat, yang memberikan manfaat jangka panjang dan jaminan finansial,” kata Presiden Direktur Chubb Life Indonesia Kumaran Chinan, dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/1) .

Menurutnya asuransi jiwa Chubb Life dirancang untuk berbagai  solusi keuangan yang membantu banyak orang untuk menjalani hidup dengan percaya diri.

“Solusi yang kami hadirkan, yaitu berupa asuransi perlindungan jiwa. Mulai dari asuransi unit link, asuransi jiwa berjangka, hingga asuransi kesehatan yang khusus dirancang untuk menyesuaikan dan memenuhi berbagai kebutuhan unik nasabah kami,” imbuh Kumaran.

Memiliki asuransi jiwa yang sesuai sangat penting terutama bagi masyarakat yang memiliki keluarga atau tanggungan, dan juga mengingat adanya kesenjangan antara biaya kesehatan dengan pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia.

Menurut hasil survei dari Willis Towers Watson menunjukan terdapat kenaikan biaya kesehatan tahunan sebesar 10-11% antara tahun 2017-2019 di Indonesia. Namun sebaliknya, Badan Pusat Statistik mencatat pada Agustus 2020 rata-rata pendapatan tenaga kerja turun 5,18%dibanding periode yang sama tahun lalu akibat pandemi. 

Kumaran mengatakan tidak ada kata terlalu dini untuk mulai memiliki asuransi jangka panjang.

“Dengan memiliki asuransi lebih awal, orang dapat memperoleh penawaran yang lebih baik untuk asuransi, sehingga mereka juga dapat mengakses perawatan kesehatan yang terjangkau dan menghindari beban keuangan di masa depan,” ujar Kumaran.

“Kita harus mampu mengubah tantangan di 2020 menjadi pelajaran yang akan membantu kita bangkit lebih kuat di 2021. Kami mendorong semua orang untuk selalu mempertimbangkan potensi risiko, dan secara proaktif menyusun rancangan keuangan untuk mencapai ketahanan finansial,” tutup Kumaran.