sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cegah komplikasi ginjal dan diabetes, ini langkah yang bisa dilakukan

Ciri-ciri lain yang paling gampang diketahui adalah air kencing yang berbusa.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 16 Nov 2021 18:26 WIB
Cegah komplikasi ginjal dan diabetes, ini langkah yang bisa dilakukan

Di Indonesia hanya 30% penderita diabetes yang menyadari penyakitnya dan melakukan langkah mitigasi. Sebanyak 70% sisanya berakhir dengan komplikasi ginjal akibat gula darah tidak terkontrol. 

Padahal, langkah deteksi dini sangat mungkin dilakukan apabila pasien mengetahui faktor risikonya. Memperingati Hari Diabetes Sedunia, PT Kalbe Farma menyelenggarakan webinar dengan tajuk Cegah Dini Komplikasi Ginjal Pada Pejuang Diabetes, Selasa (16/11). 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Endokrin, Sidartawan Soegondo, menyebutkan, setiap orang perlu mengetahui faktor risiko terkait waktu yang tepat melakukan pengecekan diabetes. 

Sebab, faktor risiko terbesar adalah keturunan, kemudian terlalu banyak makan, gemuk, hidup santai, serta merokok.

Ciri-ciri lain yang paling gampang diketahui adalah air kencing yang berbusa. "Air kencing yang berbusa menunjukkan adanya protein yang keluar, tandanya kandungan gula dalam darah tinggi dan mengarah ke diabetes," ujar Sidartawan. 

Jika beberapa faktor risiko di atas terdeteksi di dalam tubuh, sangat disarankan untuk melakukan pengecekan rutin diabetes setidaknya enam bulan sekali sebagai langkah pengobatan berkelanjutan.

Jika tidak, kadar gula darah yang terlalu tinggi dan tak tertangani bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Pasien pun enggak bisa meminum obat sembarangan karena obat akan disesuaikan dengan profil risiko kondisi masing-masing. 
Sidartawan menekankan, konsep penyakit diabetes adalah komplikasi pada pembuluh darah besar dan kecil yang jika tidak dikendalikan akan merusak semua organ tubuh, seperti mata, telinga, kaki, hingga ginjal.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Tunggul Diapri Situmorang, menambahkan, penyebab utama gagal ginjal pada penderita diabetes adalah hipertensi dan kadar gula tidak terkontrol. 

Sponsored

Padahal, ginjal adalah jenis penyakit yang progresif sehingga yang bisa dilakukan adalah melakukan langkah preventif untuk memperlambat laju kerusakan ginjal.

Jika tidak memiliki gejala sama sekali, langkah termudah adalah dengan memeriksakan urine. Jika makin banyak protein yang bocor ke urine, akan makin sulit mengobati gagal ginjal. 

Langkah selanjutnya adalah mengubah pola hidup. Hidup sehat dengan mengontrol konsumsi gula, garam, dan minyak masih menjadi pilihan terbaik mencegah diabetes. Di samping itu terapkan olahraga teratur dan hindari kebiasaan merokok.

Berita Lainnya
×
tekid