sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19 pengaruhi hubungan pertemanan

Di Indonesia, lebih dari setengah responden (51%) mengatakan, tidak dapat melihat teman membuat mereka merasa lebih kesepian.

Firda Junita
Firda Junita Senin, 02 Nov 2020 19:38 WIB
Covid-19 pengaruhi hubungan pertemanan

Snap Inc. merilis studi pertemanan global setelah melakukan wawancara terhadap 30.000 orang di 16 negara. Studi tersebut juga mewawancarai pakar global untuk mengetahui bagaimana pandemi Covid-19 telah memengaruhi pertemanan.

Wawancara dilakukan oleh The Friendship Report yang bekerja sama dengan Alter Agents dengan 30.000 responden yang mewakili secara nasional berusia 13 hingga 44 tahun di Australia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Norwegia, Kerajaan Arab Saudi, Spanyol, Uni Emirat Arab, Inggris, dan AS.

Friendship Report yang dirilis Snap menunjukkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan lebih dari sepertiga pertemanan (secara global) terpengaruh dalam beberapa cara. Dengan lebih dari setengah dari mereka yang terkena dampak mengatakan bahwa hal itu menyebabkan mereka tidak merasa dekat dengan teman mereka (42%).

Di Indonesia, lebih dari setengah responden (51%) mengatakan, tidak dapat melihat teman membuat mereka merasa lebih kesepian, dan kebanyakan dari mereka terhubung dengan teman secara online (72%). Faktanya, sepertiga orang (29%) merasa bahwa jarak fisik telah melemahkan hubungan mereka dengan teman.

Secara keseluruhan, hampir setengah dari responden mengatakan Covid-19 tidak memengaruhi pertemanan mereka (57%). Namun, mereka mengatakan tidak merasa dekat dengan teman-temannya (72%). Dan hampir setengah dari mereka yang disurvei setuju dengan pernyataan bahwa mereka merasa lebih jauh dari teman karena tidak bisa menghabiskan waktu bersama secara langsung (51%).

Profesor Dwi Noverini Djenar mengatakan, seperti pada umumnya, orang Indonesia merasa sulit untuk tidak dapat bertemu dengan keluarga dan teman selama lockdown. Menelepon dan mengirim pesan menjadi hal yang sangat penting dalam membantu menjaga hubungan.

"Orang Indonesia menggunakan istilah teman 'friend' dengan cara yang sangat berbeda dari cara penggunaan kata 'friend' dalam bahasa Inggris. Teman bisa menjadi seseorang yang pernah kamu temui dan belum pernah dihubungi lagi sejak itu, atau teman yang biasa kamu hubungi. Mereka juga sadar bahwa lebih dekat ke beberapa teman daripada yang lain. Ini adalah pertemanan yang disebut sahabat/sobat teman dekat, sahabat. Teman yang memiliki sejarah yang sama dan yang dipercaya.'” ucap Dwi Noverini Djenar, seperti dikutip dalam siaran pers SNAP, Senin (2/11).

Sementara  Senior Lecturer of Anthropology and Sociology at the Universiti Sains Malaysia Nur Hafeeza Ahmad Pazil, mengatakan, physical distancing sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada hubungan emosional persahabatan yang erat. Persahabatan jarak jauh tetap intim karena sering kontak dengan menggunakan media sosial terutama video call yang membantu mengaburkan batasan fisik. Meskipun beberapa pertemanan jarak jauh berubah menjadi pertemanan yang kaku, keintiman akan kembali muncul saat mereka bertemu lagi.
 
Melihat data dari sebelum pandemi, Snap menemukan bahwa satu kegiatan yang dapat mempererat persahabatan adalah liburan bersama (64%).

Sponsored

Karena tidak memungkinkan dilakukan sekarang, Snap ingin menciptakan cara untuk mendukung komunitasnya melalui AR, yang memungkinkan Snapchatters untuk berbagi pikiran positif dengan teman mereka, tentang kemanapun mereka akan pergi bersama di masa depan. 

Dan mengenai teman yang tidak lagi saling kontak, Snap menemukan cara yang paling disukai orang-orang untuk terhubung kembali, yaitu membagikan foto mereka dan teman mereka bersama (47%), atau dengan mengirimkan foto yang mengingatkan mereka akan suatu kenangan (53%). Humor juga ada di peringkat ketiga-bahwa mengirim meme atau GIF lucu adalah cara terbaik untuk terhubung kembali (40%). 

Berita Lainnya
×
tekid