sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ahli sarankan intensitas ringan-sedang untuk olahraga saat pandemi

Sekalipun telah vaksinasi, olahraga tetap dianjurkan karena bisa lebih meningkatkan antibodi.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Minggu, 04 Jul 2021 11:41 WIB
Ahli sarankan intensitas ringan-sedang untuk olahraga saat pandemi

Spesialis kedokteran olahraga, dokter Antonius Andi Kurniawan mengatakan, salah satu cara meningkatan imunitas mencegah Covid-19 adalah olahraga. Dia menyontohkan aerobic exercise yang bisa dilakukan 30 menit per hari selama lima kali dalam seminggu.

"Enggak punya waktu? Boleh dicicil. Ternyata penelitian mengatakan bahwa aktivitas fisik itu boleh dicicil, 15 menit di pagi hari, 15 menit di sore hari, ternyata efektivitasnya sama dengan yang 30 menit bersamaan," kata dokter Andi saat diskusi yang disiarkan Youtube Kementerian Perhubungan RI, Minggu (4/7).

Namun, imbuhnya, saat pandemi Covid-19 ini olahraga yang disarankan adalah intensitas ringan dan sedang. Menurutnya, cara untuk mengetahui intensitas bisa melalui perhitungan 220 dikurangi umur.

"Kalau umur 40 tahun, berarti denyut nadi maksimalnya adalah 180. Kalau bapak ibu mau olahraga yang ringan, 50-70% targetnya mungkin sampai 90-120 enam kali per menit saja cukup," ujarnya.

Cara lebih sederhana mengetahui tingkat intensitas saat olahraga adalah dengan mengecek kondisi diri. Menurut dia, jika seseorang sedang berolahraga dan bisa nyanyi, artinya intensitasnya ringan.

"Kalau enggak bisa nyanyi, tetapi masih bisa bicara itu artinya intensitasnya sedang. Tetapi kalau udah ngos-ngosan, itu intensitas tinggi atau berat. Pada saat pandemi Covid-19 ini yang disarankan ringan sampai sedang," jelasnya.

Andi mengingatkan, bagi yang sudah vaksinasi Covid-19 agar tak abai dan melupakan olahraga. Menurutnya, kondisi tidak sering bergerak malah buat imunitas menjadi turun dan mengakibatkan risiko terpapar lebih tinggi. Oleh karena itu, sekalipun telah vaksinasi, olahraga tetap dianjurkan karena bisa lebih meningkatkan antibodi.

"Kalau tidak pernah bergerak sama sekali, itu risiko infeksinya tinggi sekali. Tetapi kalau melakukan aktivitas yang ringan sampai sedang, ternyata risikonya turun. Tetapi kalau berlebihan jangan karena akan menurunkan imunitas," ucapnya. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid