sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

It’s Okay To Be Not Okay angkat isu kesehatan mental

Aspek menarik dari Its’ Okay To Be Not Okay adalah dinamika karakter kakak beradik Sang-Tae dan Kang-Tae. 

Silvia Ng
Silvia Ng Minggu, 26 Sep 2021 14:27 WIB
It’s Okay To Be Not Okay angkat isu kesehatan mental

Drama Korea It’s Okay To Be Not Okay pertama kali mengudara 20 Juni 2020. Dibintangi aktor termahal Korea, Kim Soo Hyun dan aktris cantik parasnya Seo Ye-Ji, tak heran drama ini mendapatkan rating 8.7/10 di IMDb.

Bahkan, It’s Okay To Be Not Okay sempat masuk sebagai nominasi International Emmy Awards 2021 dalam kategori TV Movie/-Mini Series.

Drama ini dibuka dengan animasi tentang gadis kecil yang hidup terkungkung dalam kastel terkutuk di tengah hutan, dan dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap sebagai monster.

Sampai pada suatu hari, hidupnya terasa berwarna sejak bertemu anak laki-laki yang mengikuti dia kemanapun ia pergi. Namun, karena melihat gadis kecil itu melakukan hal yang mengerikan baginya, anak laki-laki itu pergi, dan hidup gadis kecil kembali kelam. 

Animasi dalam drama ini memiliki hubungan yang erat dari awal cerita hingga akhir cerita. Drama ini mengisahkan romansa antara Moon Kang-Tae (Kim Soo Hyun), dan Ko Moon-Young (Seo Ye-Ji). 

Namun, sebetulnya isu utama yang diangkat adalah soal kesehatan mental untuk belajar menerima diri sendiri.

Keduanya, berasal dari latar belakang yang amat berbeda. Kang Tae merupakan perawat di bangsal psikiatris yang percaya bahwa cinta adalah nihil. Dia memiliki kakak yang mengidap autisme, Moon Sang-Tae (Oh Jung Se). Mereka yatim piatu, dan selalu hidup nomaden karena Sang-Tae memiliki pengalaman traumatis.

Sementara, Moon Young merupakan seorang penulis buku cerita anak-anak dengan kepribadian anti-sosial, egois, dan sombong. Sifat anti-sosialnya didapat dari masa lalunya yang amat kelam, sifat ini yang membuat dia hampir terlihat seperti psikopat.

Sponsored

Moon Young tak mengerti betul apa yang sebetulnya ia rasakan, terkadang bisa tiba-tiba tertawa, tiba-tiba marah, dan bersikap dingin tanpa mengerti betul apa yang sebenarnya ia rasakan.

Drama ini dibuka dengan animasi tentang gadis kecil yang hidup terkungkung dalam kastel terkutuk di tengah hutan, dan dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap sebagai monster.

Sampai pada suatu hari, hidupnya terasa berwarna sejak bertemu anak laki-laki yang mengikuti dia kemanapun ia pergi. Tetapi, karena melihat gadis kecil itu melakukan hal yang mengerikan baginya, anak laki-laki itu pergi, dan hidup gadis kecil kembali kelam.

Jalan cerita maju mundur dan animasi dongeng ini sukses membuat penasaran. Selain itu, terdapat aura kelam dari Moon Young di masa lalu membuat drama terasa sedikit suspense horor pada beberapa bagian.

Proses pengembangan karakter utama juga pendukungnya ini dapat menggambarkan betapa asa lalu membentuk karakter para pemeran utama hingga akhirnya dapat menerima diri juga keadaan.

Aspek menarik dari Its’ Okay To Be Not Okay adalah dinamika karakter kakak beradik Sang-Tae dan Kang-Tae. Diam-diam Sang-Tae masih menyimpan misteri dan belajar untuk menjadi kakak sepenuhnya yang dapat diandalkan bagi Kang-Tae.

Drama ini bicara soal menggapai mimpi dan tujuan, dan betapa orang butuh waktu untuk pulih dari trauma masa lalu dan melanjutkan hidup. Drama ini juga mengangkat bahwa memaafkan dan mengakui kesalahan jadi hal penting untuk melepas beban pada diri sendiri.

Selain itu, cinematography dari drama ini sangatlah berkesan pada awal-awal episode. Namun, kesan ini tak berlangsung lama karena sepertinya hanya bertujuan untuk menggaet penonton dari episode-episode awal. Film ini cocok untuk ditonton bagi kamu penyuka fantasi, dan pecinta drama Korea.  (sumber: IMDb)
 

Berita Lainnya
×
tekid