sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketika pria bertopeng kolor cokelat resahkan warga Kota Duri

Menurut Sari yang ia tuturkan kepada polisi, pria tersebut berbadan gemuk dan perutnya buncit.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 16 Jul 2021 21:27 WIB
Ketika  pria bertopeng kolor cokelat resahkan warga Kota Duri

Dua gadis kakak beradik disatroni pria misterius. Ia berpenampilan aneh. Ia adalah pria bertopeng. Menggunakan topeng kolor berwarna cokelat dan tubuhnya berbalut lumpur kuning. 

Kejadiannya berlangsung sekitar pukul 04.00 dini hari 16 Juli 2008. Kakak beradik yang merupakan warga Kota Duri, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Riau itu masih terlelap ketika pria itu masuk ke kamar mereka ; Sari (16) dan Dian (13).

Sari yang menyadari ada orang yang masuk ke kamar. Ia tersentak. Menurut Sari yang ia tuturkan kepada polisi, pria tersebut berbadan gemuk dan perutnya buncit. Ia mengenakan penutup kepala dari kolor cokelat. Bukan itu saja yang aneh. Sekujur tubuhnya juga terbalut lumpur berwarna kuning. 

Dia mengaku melihat pria tak diundang itu karena mendengar suara berisik. Saat terjaga, dia terkejut karena pelaku tersebut tiba-tiba berada di depannya. "Dia telanjang bulat," cerita Sari kepada polisi.

Pria itu sempat memukul Adiknya dengan benda tumpul hingga pingsan, namun Sari tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai ia mengucap istigfar, barulah ia bisa berteriak. Pelaku yang, menurut Sari hendak memperkosa mereka itu pun kabur dengan melompat jendela. Menurut polisi, korban mengaku setelah itu hanya mendengar suara sepeda motor. Polisi menambahkan kemungkinan motornya tipe dua tak.

Polisi enggan mengaitkan deskripsi pelaku dengan motif  laku ilmu hitam. Namun, menurut mereka, laporan aksi pria bertopeng cokelat tersebut baru pertama kalinya terjadi di wilayah tersebut. 

Rumor yang muncul di tengah-tengah warga setempat, pelaku adalah orang yang sedang menuntut  ilmu hitam. Sasarannya adalah perempuan di bawah usia 17 tahun. Buktinya, menurut warga, mereka menemukan butiran kemenyan dan kapas berserakan di atas tempat tidur korban.

Polisi pun meminta warga untuk mengaktifkan pos ronda agar kejadian seperti yang dialami Sari dan Dian tidak terjadi lagi. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid