sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kiat mengasuh anak selama pandemi, bahagiakan dulu diri sendiri

Perubahan ini dapat menimbulkan kecemasan dan stres, sehingga orang tua harus bekerja lebih keras untuk membuat anak merasa aman dan nyaman.

Hermansah
Hermansah Rabu, 29 Apr 2020 10:51 WIB
Kiat mengasuh anak selama pandemi, bahagiakan dulu diri sendiri

Mengasuh anak bukan pekerjaan mudah, terlebih di tengah pandemi di mana buah hati tak bisa leluasa bermain di luar rumah dan bertemu teman-temannya.

Perubahan ini dapat menimbulkan kecemasan dan stres, sehingga orang tua harus bekerja lebih keras untuk membuat anak merasa aman dan nyaman.

Spesialis Psikolog Anak dari SOS Children's Villages International Teresa Ngigi, menegaskan, orang tua harus membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengurus dan membahagiakan anak.

"Emosi dapat lebih menular daripada coronavirus, orang tua yang bahagia dapat membuat anak-anak mereka bahagia juga. Jaga diri dan perhatikan kesehatan pikiran sendiri terlebih dahulu, dengan begitu, anak-anak juga akan baik-baik saja," kata Teresa, Selasa.

Teresa memberikan beberapa kiat untuk orang tua dalam mengasuh anak selama pandemi Covid-19.

1. Pastikan kebahagiaan diri sendiri

Orang tua seringkali terlalu fokus merawat anak sehingga kerap melupakan diri sendiri. Padahal, semakin orang tua bahagia dan terlepas dari stres, kebahagiaan itu juga akan menular ke anak-anak. orang tua dapat melakukan aktivitas positif yang membuat mereka bahagia untuk memulai hari.

2. Tetap tenang dan jangan menyebarkan hal negatif

Sponsored

Emosi tidak memiliki batas. Sama seperti virus, emosi juga dapat menyebar. Contohnya, ketika membagikan ketakutan, kepanikan, prasangka, dan hal-hal negatif di media sosial, orang yang jauh pun dapat terpengaruh serta ikut takut dan panik hanya dengan melihat atau membaca hal-hal negatif yang dibagikan tersebut—dan itu tidak membantu melewati masa sulit ini.

3. Biarkan anak-anak membuat keputusan sendiri

Duduk bersama anak, jelaskan apa yang sedang terjadi, bagaimana perkembangan coronavirus di luar sana, kemudian tanyakan pendapat mereka apa yang menurut mereka perlu dilakukan. Dari jawaban anak, orang tua biasanya akan menemukan masukan dan ide-ide baru.

4. Lakukan sekarang apa yang disenangi

Lakukan hal-hal yang telah ditunda karena tidak punya waktu atau energi untuk melakukannya. Setiap kali mulai khawatir karena keadaan pandemi, tarik napas, fokuslah untuk menciptakan momen-momen baik hari ini.

5. Jangan mengonsumsi informasi secara berlebihan

Pegang kendali atas informasi-informasi yang dapat diterima. Pilih dengan hati-hati apa yang ingin Anda tonton, dengar, dan baca. Apabila itu bisa memicu kepanikan, setop konsumsi informasi tersebut.

6. Lakukan rutinitas harian seperti biasa

Anak-anak membutuhkan keseharian yang terstruktur dan rutin. Mereka perlu merasa bahwa hidup dapat diprediksi karena hal itu akan membuat mereka merasa aman. Meski kita semua telah keluar dari rutinitas biasa, tetapi kita dapat menciptakan rutinitas baru dan melakukannya secara terus-menerus.

7. Tetap bersosialisasi

Pembatasan sosial bukan berarti berhenti bersosialisasi. Oleh karena itu, tetaplah berhubungan dan berbagi cerita dengan teman-teman atau keluarga melalui berbagai media komunikasi.

8. Jangan menyalahkan keadaan

Ini bukan waktunya menyalahkan. Tidak masalah bagaimana atau di mana virus ini dimulai, yang terpenting adalah kita bersama-sama menghadapi ini sekarang. Bersyukurlah atas hal-hal baik yang terjadi. Investasikan energi untuk hal-hal positif, tingkatkan kapasitas diri, jadilah individu yang murah hati dan penuh kasih.

9. Lakukan sesuatu yang baik

Kondisi krisis ini harus mendorong orang untuk melakukan hal baik kepada orang lain, dengan begitu, kita juga akan mendapatkan energi positif untuk diri kita sendiri.

10. Ingatlah, semuanya akan baik-baik saja

Ini pesan yang sangat penting untuk diingat. Pada akhirnya hidup akan kembali normal. Kita dapat melalui ini semua dengan baik. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid