sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Manfaat berkebun saat pandemi terjadi

Sedikit tips, mulailah dengan menanam sayur atau buah yang mudah ditanam.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 04 Mei 2020 14:58 WIB
Manfaat berkebun saat pandemi terjadi

Salah satu cara melepas kepenatan dan depresi karena harus di rumah akibat pandemi Covid-19, adalah dengan berkebun. Pelbagai manfaat bisa didapat dari berkebun untuk kesehatan mental dan jiwa. 

World Health Organization (WHO) menyebut banyak manfaat kesehatan berkebun di luar ruangan. Salah satunya adalah mencegah penyakit kronis tapi tahukah Anda manfaat kesehatan dari berkebun? Berikut rinciannya: 

  • Baik untuk kesehatan 
    Saat Anda berada di taman, maka kegiatan yang dilakukan dapat membakar kalori. Inilah yang kemudian dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
  • Mengurangi stres
    Sebuah penelitian di Belanda menyebut berkebun selama 30 menit dapat menghasilkan kadar kortisol yang rendah. Merasa bosan dan punya hari yang sulit? Berkebunlah untuk melelehkan stres. 
  • Tidur lebih nyenyak
    Penelitian University of Pennsylvania menunjukkan bahwa aktivitas ringan yang terkait dengan berkebun dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak di malam hari. Tidur sangat penting untuk kesehatan yang baik, berkebun tentu adalah manfaat yang tidak boleh Anda abaikan. 
  • Manfaat kesehatan pada tangan 
    Menggali, menanam, menarik tanaman adalah kegiatan yang dilakukan saat berkebun. Itu semua sangat bagus untuk menjaga tangan dan jari Anda kuat. 
  • Berhemat
    Berkebun akan membuat pemiliknya berhemat lebih banyak uang karena menanam tanaman sendiri. Anda bisa menyiasatinya dengan memilih tanaman sayuran atau yang sering dikonsumsi. 
     

Berkebun saat pandemi

Gerakan berkebun saat pandemi Covid-19 kemudian disarankan oleh pegiat Indonesia Berkebun Winartania. Situasi seperti saat ini, tidak bisa berpergian karena khawatir terinfeksi Covid-19 salah satu cara melepas kepenatan adalah dengan bercocok tanam. 

Tips dari Winartania bagi yang ingin berkebun, mulailah dengan menanam tanaman yang disukai atau dibutuhkan. Misalnya seperti: Bayam, kangkung, papaya Jepang, hingga cabai. Selain lebih disukai, sayuran-sayuran tersebut mudah ditanam dan bisa panen berkali-kali.

Selanjutnya pastikan kandungan unsur hara dalam tanah tercukupi. Media tanaman sayuran harus bernutrisi. Caranya dengan memberi campuran pupuk kompos yang diolah dari sampah rumah tangga. Kemudian untuk merawatnya cukup dengan menyiramnya secara teratur. 

“Kalau misalnya hujan. Itu sehari sekali. Kalau agak panas itu, disiram pagi dan sore,” kata Winartania. 

Jika Anda masih ragu karena tidak tersedia tempat atau lahan untuk berkebun. Jangan khawatir, sayur-sayuran tersebut bisa ditanam dengan hidroponik dalam sistem vertikultur. Memanfaatkan dinding tembok, atap rumah juga bisa jadi pilihan.  

"Yang terpenting tanaman harus menerima paparan sinar matahari minimal enam jam. Saat pagi yang paling terbaik ya,” ujar Winartania.

Pesan Winartania, jika hasil panen berlebih setelah kebutuhan pangan di rumah tercukupi, maka bisa diperjualbelikan via grup Whatshapp.

“Jualnya tidak usah jauh-jauh, mungkin ke tetangga dulu. Tetangga butuh sayur atau cabe, atau tomat. Kami bisa menawarkan, kami ada kelebihan panen nih, ada yang mau enggak,” ucapnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid