sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masker kain cukup efektif halau droplet

Tingkat filtrasi masker kain dapat menghadang partikel berukuran 3 mikron

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 01 Apr 2020 13:12 WIB
Masker kain cukup efektif halau droplet

Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan, menilai, masker kain cukup efektif menghalau droplet atau percikan lendir yang dikeluarkan dari batuk, bersin, dan berbicara oleh seseorang. Untuk itu, dia menyarankan, masyarakat yang sehat menggunakan masker ini.

"Jadi, pencegahan ke luarnya droplet dari batuk atau bersin itu dari pemakai. Kalau besar, masker kain bisa, tetapi kalau yang kecil tidak bisa,"  kata Erlina, saat konfrensi pers bertajuk "Protokol Pemakaian Masker," di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (1/4).

Menurutnya, tingkat filtrasi masker kain dapat menghadang partikel berukuran 3 mikron. "Bisa 10% sampai 60% partikel bisa dicegah. Tetapi tidak disarankan untuk tenaga medis, karena 40% hingga 90% partikel dapat menembus masker," ucapnya.

Masker bedah juga efektif menghadang droplet. Namun, masker ini kurang dapat menghalau partikel jenis aerosol atau partikel yang dapat bertahan di udara lebih lama, dan partikel airborne atau partikel yang menyebar di udara.

"Efektivitasnya, bisa memfiltrasi 30% hingga 95% partikel dengan ukuran 0,1% mikron. Tetapi, tentu saja ada kebocorannya terutama dari samping kiri dan kanan karena tidak sepenuhnya sempurna bisa menutupi wajah," ujarnya.

Selain itu, masker jenis ini hanya dapat untuk satu kali pakai. Pemakaian masker ini diperuntukan bagi yang mengalami gejala flu, batuk, bersin, demam, atau nyeri tenggorokan.

"Sedangkan bagi tenaga medis, ini dipakai di fasilitas layanan kesehatan," tuturnya.

Sementara masker N95 amat efektif mengadang droplet. Bahkan, masker jenis ini dapat menghalau partikel aerosol dan partikel airborne. "Makanya ini dianjurkan dipakai petugas kesehatan, bukan masyarakat umum," tutur dia.

Sponsored

Efektifitas masker N95 terbilang tinggi. Masker ini dapat memfiltrasi partikel berukuran 0,01% dengan keakuratan 95%. "Makanya namanya N95. Tidak ada kebocoran kalau dipakai dengan baik," kata dia.

Dia menilai, masker ini dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian. Hanya saja, harus terlebih dahulu dijemur selama dua hari hingga tiga hari bila usai dipakai.

"Tetapi, ini hanya jika stok sudah sedikit. Kalau stok masih ada, tidak sarankan dipakai berulang," papar dia.

Lebih lanjut, dia meminta masyarakat tidak panic buying dengan memborong masker dalam menyikapi pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Sebab, masker merupakan alat vital bagi tenaga kesehatan dan orang sakit.

"Masker ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan dan orang yang sakit. Ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker, maka bisa jadi orang sakit ini akan terus menjadi sumber penularan," papar dia.

Berita Lainnya
×
tekid