sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masker tidak 100% efektif tangkal coronavirus

Selain memakai masker, masyarakat wajib mencuci tangan dan menjaga kebersihan tubuh.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Minggu, 16 Feb 2020 15:15 WIB
Masker tidak 100% efektif tangkal coronavirus

Mayoritas masyarakat percaya penggunaan masker bisa melindungi dari virus infeksi pernafasan corona atau COVID-19. Namun demikian, pada kenyataannya, penggunaan masker tersebut tidak 100% efektif melindungi tubuh dari virus.

Deputy Director Program for Overseas Program dari Peace Winds Japan (PWJ) Saito menyatakan virus masih bisa masuk meskipun masyarakat menggunakan masker. Saito mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian masker agar lebih efektif menangkal virus,

“Pengguna harus tahu bagaimana cara mengenakan dan melepas masker dengan benar. Jika Anda mengenakan masker biasa, bagian luarnya masih dapat terpapar virus. Maka, untuk melepasnya, jangan sentuh maskernya, tetapi copotlah masker melalui talinya. Lalu jika sudah langsung buang dan jangan menyentuh lembaran maskernya," ujar Saito, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (14/2).

Di Jepang sendiri, kata dia, pemerintah dan sejumlah lembaga nirlaba menerapkan beberapa cara untuk menanggulangi penyebaran virus corona. Misalnya, dengan melakukan sistem karantina yang ketat di perbatasan, bandara, dan pelabuhan hingga sosialisasi penggunaan masker yang tepat.

Dengan kondisi penyebaran wabah yang cepat, Saito turut mengajak sebanyak-banyaknya kolaborasi antarbangsa.

Menurut dia, banyak kasus di negara-negara lain termasuk negara-negara Asia, beberapa orang yang mengenakan masker diserang hanya karena mereka mengenakan masker. Kebencian semacam ini yang terjadi hanya karena wabah penyakit. 

“Ini hal yang tidak perlu terjadi, tidak perlu ada benturan antarbangsa hanya karena ini. Yang kita butuhkan saat ini adalah kolaborasi kerja sama satu sama lain untuk menemukan solusi terbaik tidak hanya dalam lingkup nasional, tapi juga antarbangsa maupun komunitas dan masyarakat umum," jelas dia.

Saito juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia maupun negara lainnya agar tetap bersikap tenang dan bertindak berdasarkan pengetahuan dari para spesialis.

Sponsored

Masyarakat tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Hal ini karena, meskipun virus corona merupakan virus baru dengan sistem yang berubah, akan tetapi tidak beracun. Sehingga, tidak akan menyebabkan kematian secara langsung begitu saja. Namun, yang sangat perlu diperhatikan adalah para lansia yang mungkin sudah mengalami sakit sebelumnya.

Bahkan masyarakat umum tidak diharuskan membeli masker. Saito menyebut yang lebih penting yakni mencuci tangan dan menjaga kebersihan tangan serta jangan menyentuh area hidung atau wajah secara langsung ketika keluar rumah. 

"Hal Ini lebih penting dari menggunakan masker. Walaupun ini adalah wabah yang luar biasa tetapi masyarakat harus bersikap tenang, karena jika kita panik maka semuanya akan menjadi lebih buruk," jelas dia.

Sebagai salah satu mitra strategis yang berkolaborasi bersama Peace Wind Japan, Amir Firdaus dari tim Global Philanthropy Network (GPN)-ACT turut menyambut baik sinergi yang akan dilakukan. Hal itu sebagai bentuk kerja sama antarbangsa dalam menemukan solusi terbaik dalam penanggulangan virus Corona.

Amir Firdaus juga menyatakan apresiasinya kepada PWJ sebagai mitra strategis untuk memberikan bantuan ke Chna atau negara terdampak lainnya.

Menurut Amir, PWJ sudah mengirimkan bantuan ke negara terdampak, misalnya berupa alat kesehatan dan tenaga edukasi.

Sebelumnya, ACT telah mendistribusikan sebanyak 2.000 masker ke warga Indonesia yang baru saja tiba dari Tiongkok di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng dan terus melakukan kampanye kesehatan.

Selain itu, ACT juga telah mengirimkan 1.610 kotak masker; 1.210 kotak ke Hong Kong, 300 kotak ke Taiwan, dan 100 kotak ke Singapura. ACT terus mengupayakan pencarian stok masker untuk Warga Negara Indonesia maupun masyarakat umum di Hong Kong, Macau, Singapura, dan Taiwan. 

Berita Lainnya
×
tekid