sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lakon Busung: Mencuri menjadi perilaku sosial yang membanggakan

Teater Siklus Medan kembali memproduksi pementasan teater yang bertajuk ‘Busung’ di Medan, Pekanbaru, dan Jakarta.

Sukirno
Sukirno Minggu, 25 Nov 2018 20:18 WIB
Lakon Busung: Mencuri menjadi perilaku sosial yang membanggakan

Teater Siklus Medan kembali memproduksi pementasan teater yang bertajuk ‘Busung’ setelah sebelumnya memproduksi pementasan monolog ‘Orang Saja’ yang dilakoni oleh Ronald Tarakindo Rajagukguk.

Pementasan yang dilakoni oleh 17 pelakon ini akan dipentaskan di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Pekanbaru, Jakarta dan Medan. Pekanbaru akan menjadi kota pertama yang dikunjungi oleh para pelakon tepatnya pada tanggal 1 Desember 2018 di Anjung Seni Idrus TinTin

Busung’ yang merupakan buah tangan dari Aris Sumampin Damanik ini disutradarai langsung oleh Darma Lubis dengan mengusung konsep dan dikemas secara kekinian serta modern sesuai dengan kondisi dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

Naskah yang beraliran surealis ini berkisah tentang sebuah kota yang mempunyai kebiasaan mencuri yang mengakibatkan munculnya satu fenomena yaitu ‘busung’ yang dialami hampir seluruh warga kota. Konflik politik yang kuat juga terjadi dalam naskah ini dan beberapa adegan dalam naskah ini juga turut menggambarkan peristiwa yang sedang terjadi dan hangat di Indonesia.

“Naskah ini menggambarkan perilaku sosial terkait perilaku mencuri. Mempunyai penyakit yang kalau tidak mencuri dianggap bodoh dalam sebuah komunitas sehingga mencuri menjadi perilaku sosial yang membanggakan. Jika tidak mencuri, maka ia akan keluar dari perilaku sosial dalam satu komuniatas. Misalnya, tidak ada kebanggaan dalam kalangan birokrat untuk tidak mencuri. Perilaku sosial inilah yang dikemas dalam naskah dan pertunjukan panggung,” tutur Darma saat ditanya mengapa memilih naskah ini.

Sebelum menuju pementasan puncak, Teater Siklus Medan membuat pagelaran preview dan malam donasi pementasan busung yang berlangsung di Gedung Utama Taman Budaya Sumatra Utara, Kamis (22/11).

Pementasan dimulai pukul 20.00 WIB ini turut mengundang pihak dari berbagai kalangan mulai dari seniman, wartawan, wirausaha sampai pegawai negeri sipil (PNS).

Pementasan 'Busung' telah menjalani proses latihan selama satu tahun yang diawali dengan pembacaan naskah. Selama proses latihan, Teater Siklus Medan tidak hanya fokus pada proses garapan tersebut, namun juga berfokus pada latihan dasar teater dan latihan alam yang merupakan salah satu kunci dalam sebuah garapan.

Sponsored

“Sebelum latihan sih biasanya kami melakukan pemanasan dan teknik dasar teater seperti latihan gerak, vocal, rasa dan ekspresi. Baru-baru ini juga kami melakukan latihan alam. Di latihan alam kami latihan kejiwaan dan meditasi,” tutur Nico selaku salah satu pemain dalam garapan ini.

Nico juga menuturkan ia senang melakukan kegiatan ini yang terbilang sebagai dunia baru baginya.

“Diawal saya merasa kelelahan dimana saya yang terbilang baru di dunia peran ini langsung mendapatkan naskah dan dilibatkan dalam garapan ini sebagai pemain. Terlebih lagi jarak tempat tinggal dan lokasi latihan yang jauh juga menjadi tantangan lebih bagi saya. Namun, sejauh ini saya senang melakukan kegiatan ini."

Salah satu adegan dalam teater 'Busung' (Panitia).

Uniknya dalam garapan ini, pemain yang berlakon pada pementasan ini datang dari berbagai kalangan. Mulai dari pegawai negeri sipil, wirausaha, wiraswasta, guru, ibu rumah tangga sampai pelajar. Mempunyai pemain dengan latar belakang yang berebeda-beda membuat proses latihan garapan ini menjadi terhambat dan sempat mengalami beberapa kali pergantian pemain.

Tidak hanya menampilkan para pelakon yang ikonik, pementasan ini juga turut didukung oleh pemusik yang lihai memainkan alatnya dalam mengaransemen musik dan soundtrack pementasan ini sendiri. Selain musik, Artistik yang megah nan menawan juga berperan penting dalam pementasan ini guna melengkapi kehidupan yang akan ditampilkan.

Tantangan tidak sampai di situ saja, para anggota Teater Siklus Medan turut berperan aktif dalam proses management untuk pementasan ini. Mencari donatur dan sponsor untuk pementasan ini menjadi tugas sampingan di samping menjadi seorang pelakon.

Preview dan malam donasi ini tidak hanya sekadar menonton dan memberi sumbangsih, tetapi beberapa pihak salah satunya seniman yang bergelut di bidang seni peran akan diajak diskusi mengenai pementasan 'Busung" tersebut.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid