sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menimbang pembatasan waktu siar 17 lagu berbahasa Inggris

KPID Jawa Barat mengeluarkan surat edaran, yang berisi imbauan pembatasan waktu menyiarkan 17 lagu berbahasa Inggris

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Senin, 04 Mar 2019 21:38 WIB
Menimbang pembatasan waktu siar 17 lagu berbahasa Inggris

Mendukung, tapi…

Meski mengatakan aturan tersebut membuat industri radio terpengaruh, Anggie Gerhana tetap menyambut baik. Menurutnya, aturan tersebut merupakan upaya menyaring dan mencegah program siaran radio agar tidak berdampak buruk bagi anak-anak.

Tak hanya itu, menurut Anggie, aturan tersebut memberikan manfaat sebagai pengawasan untuk menyiarkan konten-konten acara yang berkualitas.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi pun mendukung penuh aturan pembatasan isi program siaran yang bertentangan dengan perlindungan anak. Kepedulian KPID Jabar sebagai lembaga pengawas penyiaran, kata dia, harus diapresiasi.

“KPI perlu menjaga kualitas program acara, baik itu di radio maupun televisi, bagi pendengar anak-anak. Kadang-kadang kita lupa, sesuatu dari Barat itu bagus. Padahal bila ada yang mengandung pornografi, tentu tidak selayaknya didengarkan anak-anak,” tutur Seto saat dihubungi, Senin (4/3).

Selain Seto, psikolog Kasandra Putranto juga memandang positif aturan pembatasan lagu-lagu berbahasa Inggris tersebut. Selama ini, kata dia, media massa termasuk karya musik, bisa membawa pengaruh negatif.

Namun, menurut dia, lagu-lagu pop Indonesia sendiri tak sedikit yang perlu dikritik. Sebab, memuat lirik yang kurang pantas didengarkan anak-anak.

“Kalau perlu, kita ganti liriknya,” kata Kasandra ketika dihubungi, Senin (4/3).

Sponsored

Perlu pembelajaran

Kasandra Putranto menyarankan agar pembatasan itu tak dikenakan pada semua lagu barat. “Membatasi boleh, tetapi tidak perlu juga membabi buta. Saya pikir anak-anak perlu belajar berbahasa Inggris (lewat lagu),” ujar Kassandra.

Sementara itu, dosen Prodi Desain Komunikasi Visual Universitas Matana, Yuka Dian Narendra memberikan masukan pada peningkatan literasi bagi anak-anak dan generasi muda. Terutama dalam mengonsumsi musik secara kritis.

Ia menuturkan, alih-alih membatasi waktu siar, lagu-lagu Indonesia maupun Barat perlu diperdengarkan sebagai pilihan bagi publik pendengar.

17 lagu berbahasa Inggris dibatasi waktu siarnya, hanya pukul 22.00-03.00.

“Kalau ingin anak-anak terhindar dari dampak buruk lagu-lagu, maka harus dengan pendidikan literasi. Bila anak-anak punya literasi baik, maka mereka bisa memilih mendengarkan lagu yang berkualitas,” ujar Yuka saat dihubungi, Senin (4/3).

Ia pun menyarankan agar KPID Jabar bisa mengembangkan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan bagi masyarakat.

“Misal, harus ada usulan-usulan untuk membuat konten acara di radio atau televisi yang lebih mendidik. Dengan begitu, dapat mengimbangi acara-acara yang berdampak negatif,” ucap penulis buku Heavy Metal Parents: Identitas Kultural Metalhead Indonesia 1980-an (2018) tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid