Nuzulul Quran: Dilakukan dan bertujuan karena Allah Swt

Nuzulul Quran adalah turunnya Alquran dari Lauhul Mahfuzh di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia. Selanjutnya, Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur.

Pada 17 Ramadan, Nabi Muhammad saw yang usianya 60 tahun sedang melakukan khalwat atau berdiam di Gua Hira yang berada di Jabal Nur. Saat itu yang dilakukan Rasulullah adalah qillatul kalam, qillatut tha'am, qillatul anam, dan qillatul manam. 

Qillatul kalam artinya sedikit berbicara, orang yang melakukan khalwat lebih fokus dalam berzikir tadabur, dan tafakur.

Qillatut tha’am atau sedikit makan seperti halnya kita melakukan puasa yang menahan nafsu makan dan terbukti lebih mudah mengendalikan nafsu, menambah rasa syukur, dan melatih kesabaran.

Qilatul anam, yaitu sedikit interaksi dengan manusia. Rasulullah melakukan khalwat di Jabal Nur yang sangat sulit didaki manusia.

Yang terkhir yaitu qillatul manam yaitu sedikit tidur, saat berkhalwat waktu seperti terasa lebih cepat dan dibuat lupa waktu yang menjadikan dirinya sedikit beristirahat.

Saat itu pula, Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya dan malaikat Jibril menghampirinya dan menurunkan wahyu yaitu,Alquran diturunkan secara bertahap, sebagai jawaban atas masalah yang dihadapi Rasulullah dan umat Islam selama hampir 23 tahun. QS Al-Alaq ayat 1-5. Ayat pertama QS. Al-Alaq yang berbunyi “bacalah dengan nama Tuhanmu yang mencipta".

Perintah “iqra” atau “bacalah” ini Rasulullah kerjakan dengan syarat semua hal dilakukan atas nama Tuhan. Tak hanya membaca tetapi juga menelaah dan menyampaikannya.

Alquran diturunkan secara bertahap, sebagai jawaban atas masalah yang dihadapi Rasulullah dan umat Islam selama hampir 23 tahun.

Allah berfirman dalam surah Al-Furqan:32, "Berkatalah orang-orang yang kafir, 'Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya (dalam) sekali turun saja?' Demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil.” 

Makna dari wahyu pertama tersebut menyiratkan segala aktivitas atau kegaiatan yang kita lakukan harus didasarkan kepada sang Pencipta. Jadikanlah semuanya didasarkan dan bertujuan karena Allah Swt.