sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Obesitas meningkat selama pandemi: Dipicu stres, kehilangan pekerjaan, dan tak pernah ke mana-mana

Fenomena obesitas selama pandemi hampir merata di seluruh dunia.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 28 Jan 2022 19:27 WIB
Obesitas meningkat selama pandemi: Dipicu stres, kehilangan pekerjaan, dan tak pernah ke mana-mana

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyatakan tingkat obesitas naik 35% di 16 negara bagian hanya dalam setahun pandemi. Fenomena yang sama juga terjadi di seluruh dunia. Peningkatan obesitas ini kemungkinan dipicu oleh perilaku menetap atau tak pernah ke mana-mana, stres, dan kehilangan pendapatan yang berakibat pada sulitnya mendapatkan makanan sehat.

"Obesitas terus menjadi krisis kesehatan masyarakat yang signifikan," kata Nadine Gracia, seorang dokter dan presiden dan CEO Trust for America's Health, sebuah kelompok kebijakan kesehatan. Pandemi, imbuhnya, hanya memperburuk masalah yang memang sudah berkembang beberapa dekade terakhir. Dilansir npr.org, pada 2011 tidak ada satu negara pun yang mencapai ambang obesitas 35%.

Stres dan kenaikan berat badan

Peneliti Obesitas di Harvard Medical School, Fatima Cody Stanford, mengatakan penelitian terbaru CDC didasarkan pada survei terhadap orang-orang yang melaporkan sendiri tinggi dan berat badan mereka. Padahal, pasien cenderung tidak ingin melaporkan berat badan sehingga penelitian ini tidak menangkap seluruh populasi di Amerika Serikat.

Stanford berpendapat bahwa prevalensi obesitas yang berkembang belum memenuhi pengakuan yang memadai bahwa itu adalah sebuah penyakit. Pasalnya, sebagian besar obesitas tidak dikenali, apalagi diobati. Keadaan ini diperburuk dengan pandemi yang menyebabkan periode sulit baik secara sosial, ekonomi, maupun kesehatan.

Dia mengatakan stres tidak hanya mempengaruhi olahraga dan pola makan. Hal ini juga mendorong tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak. Selama pandemi, faktor-faktor lain, termasuk kerawanan pangan dan berkurangnya akses ke rekreasi membuat lebih mungkin bahwa setiap orang baik anak-anak hingga orang tua akan bertambah berat badan.

Penelitian lain mendukung temuan bahwa obesitas meningkat di masa pandemi. Sebuah survei bulan Maret 2021 dari American Psychological Association menemukan 42% orang Amerika telah kelebihan berat badan dari yang ideal.

Sebuah studi baru-baru ini yang mengumpulkan data dari catatan kesehatan anak menemukan tren kenaikan berat badan di kalangan anak-anak, terutama mereka yang berusia lima hingga sebelas tahun. Di antara kelompok usia itu, kelebihan berat badan atau obesitas meningkat dari 36,2% menjadi 45,7% selama pandemi.

Sponsored

Pandemi ini mengungkapkan bagaimana pertumbuhan obesitas mengancam kesehatan individu dan sistem perawatan kesehatan. Hal ini membuat masyarakat lebih rentan terhadap rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Pada saat yang sama, pandemi memperburuk banyak faktor sosial dan ekonomi yang menyebabkan obesitas juga. Kehilangan pekerjaan atau pendapatan, misalnya, sering berarti keluarga tidak mampu membeli pilihan makanan yang lebih sehat.

Gracia of Trust for America's Health mengatakan dengan obesitas datang ancaman diabetes, penyakit jantung atau ginjal, dan kanker. Masalah kesehatan ini juga menambah beban ekonomi.

Berita Lainnya
×
tekid