Orang tua berperan penting mengawasi anak dalam bersosmed

Keberadaan media sosial seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, dengan tetap memerhatikan nilai-nilai etika yang baik dan benar dalam menggunakannya.

Pegiat praktisi media sosial dan Kordinator Gerakan Bijak Bersosmed Enda Nasution, berbagi tips dalam memanfaatkan sosial media, yaitu berhati-hati dengan informasi pribadi, saring sebelum sharing informasi yang didapat, tidak baper dan julid, junjung etika sopan santun kehormatan, jangan berinteraksi dalam kondisi emosional dan pikirkan kondisi lawan berinteraksi juga.

"Yang terpenting media sosial dapat menjadi adalah cerminan diri. Maka dari itu harus tumbuh kepedulian dan kepemahaman dari informasi yang didapat serta empati dalam mencari solusi nyata," kata dia dalam webinar, Kamis (25/3).

Tak hanya peran guru, peran orang tua pun ikut berperan penting dalam mengawasi bijaknya anak dalam bersosial media.

Zata Ligouw, seorang ibu dengan tiga buah hati dan seorang digital marketing berbagi pengalamannya. Ia mengaku mengizinkan anaknya menggunakan sosial media di saat anak tersebut sudah siap.

Tak lupa juga terus harus memonitor, namun tetap memberi ruang. Misalnya para orang tua mengontrol direct message sosial media sang anak untuk memantau keaktifannya, dengan menjadi followersnya.

Kemudian, relakan anak tersebut bermain sosial media. Namun harus tetap memerhatikan dan mengajarkan etika komunikasi, cek dan ricek informasi yang didapat, menghargai (karya) orang lain, dan memberikan pemahaman tentang batasan informasi pribadi.

Perlu diingat juga, sosial media bisa menjadi sarana berbagi sumber inspirasi, sumber pengetahuan, sarana promosi, showreel/portofolio. Dengan begitu anak menjadi lebih bijak dan lebih kreatif, serta inovatif dalam menggunakan sosial media tersebut.