sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penutupan Pulau Komodo, investasi berkedok konservasi

Warga Labuan Bajo menolak pembangunan hotel, resort, rest area yang dinilai merugikan warga lokal.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Minggu, 08 Sep 2019 08:00 WIB
Penutupan Pulau Komodo, investasi berkedok konservasi

Sebagai lembaga di bawah pemerintah yang menentukan keputusan perihal operasional TNK, Ditjen KSDAE Kementerian LHK akan menyusun opsi lain pengganti penutupan Pulau Komodo. Wiratno mengatakan berencana membahasnya bersama pengelola Balai Taman Nasional Komodo.

“Masyarakat bisa dibantu bangun kios cenderamata yang bagus di Pulau Komodo atau di Kampung Komodo. Nanti saya bicara dengan Bapak Awang (Lukita Awang, Ketua Taman Nasional Komodo),” kata Wiratno.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang mengatakan, akan mengikuti arahan Ditjen KSDAE Kementerian LHK. Dia menyatakan Balai Taman Nasional Komodo secara rutin menjalankan upaya pemberdayaan masyarakat setempat membangun wisata di Pulau Komodo.

“Kita ini kan UPT (unit pelaksana tugas) pemerintah pusat. Jadi keputusan dari pusat Kementerian LHK ya kita jalankan,” katanya.

Saat ini, kata Awang, Balai Taman Nasional Komodo tengah merancang perencanaan pariwisata terpadu (integrated tourism plan). Pihaknya berkoordinasi secara ajek dengan sejumlah kementerian, seperti Kementerian LHK, PPN/Bappenas, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan dinas terkait di bawah Kementerian Pariwisata.

“Kami intinya mengusahakan keterpaduan, harmoni antara manusia dengan alam. Itu tugas rutin kita untuk pemberdayaan masyarakat,” ucapnya menambahkan. 

 

                                                                                                         

Sponsored

                                                                                                                          Bersambung

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid