sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ReSkills ajak generasi muda berdayakan masyarakat

Pendidikan dinilai menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk mengatasi gejolak ekonomi dalam negeri.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 07 Des 2021 10:24 WIB
ReSkills ajak generasi muda berdayakan masyarakat

ReSkills EdTech (ReSkills), sebuah startup global dari Malaysia dan juga platform edukasi, akan menggelar Charity Learning Festival (CLF) 2.0 di sejumlah negara di Asia secara virtual pada 12 Desember 2021-12 Februari 2022. Ini merupakan program kedua, yang sebelumnya diadakan pada 2020.

Pada tahun ini, ReSkills melalui CLF 2.0 mengajak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, mengembangkan diri sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar serta berbagi kesadaran pentingnya membantu sesama dengan para pengajar dan organisasi amal non-pemerintah (NGO).

Melalui CLF 2.0, para pengajar bakal berbagi ilmunya di bidang masing-masing, masyarakat akan belajar dari mereka, dan NGO yang terlibat dalam festival ini bakal menjadi penerima manfaat dari dana yang terkumpul. Dana tersebut diharapkan membantu kaum papa untuk meningkatkan keterampilan dan taraf hidupnya.

“Ada banyak industri yang terdampak karena pandemi Covid-19, seperti bidang instalasi dan pemeliharaan, konstruksi, hiburan, kesenian, manufaktur, perkantoran, hingga pariwisata. Namun, kami percaya bahwa pendidikan layak untuk seluruh lapisan masyarakat bisa membantu membangkitkan perekonomian mereka masing-masing yang nantinya juga berdampak pada ekonomi nasional," kata Chief Executive Officer (CEO) ReSkills, Jin Tan.

Pendidikan dinilai menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk mengatasi gejolak ekonomi dalam negeri. Namun, hal tersebut tergantung pada upaya antisipasi dan respons pemerintah.

Menurut World Economic Forum, pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) sangat dituntut dan merupakan tren yang sedang berlangsung untuk membangun dunia yang lebih baik dengan tersedianya pendidikan yang lebih layak, keterampilan yang lebih maju, dan juga beragam pekerjaan untuk 1 miliar orang pada 2030. Hal tersebut sejalan dan didukung pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan. 

Country Manager ReSkills Indonesia, Ari Yuda Laksmana, menambahkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berencana menjalankan konsep triple skilling terdiri dari skilling, upskilling, dan reskilling guna mengatasi ketimpangan keterampilan angkatan kerja melalui proses link and match pasar kerja dan pelatihan vokasi yang dilakukan.

"Di sanalah kami hadir membantu pemerintah mencapai cita-cita jangka panjang tersebut,” ujarnya.

Sponsored

Pendidikan vokasi memainkan peran sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) sesuai kualifikasi industri. Para pelaku industri, termasuk ReSkills, diharapkan terlibat langsung dalam pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja terampil melalui program-program inovatif.

Terlebih, menurut Bappenas, bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi pada 2030 dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 64% dari total 297 juta jiwa. Di satu sisi, pembelajaran daring terintegrasi dengan teknologi digital merupakan masa depan dunia pendidikan yang mengadopsi konsep learn, games, dan rewards.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid