sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bawa pulang Golden Leopard, Sandiaga: Perfilman Indonesia punya daya saing

Sebelum memenangkan ajang film bergengsi di Eropa, film ini harus berhadapan dengan sutradara kaliber dunia.

Silvia Ng
Silvia Ng Senin, 16 Agst 2021 19:55 WIB
Bawa pulang Golden Leopard, Sandiaga: Perfilman Indonesia punya daya saing

Di tengah tantangan pandemi dan situasi ekonomi Indonesia, film bertajuk Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mendapatkan apresiasi penghargaan tertinggi dalam Locarno Film Festival 2021.

Film dengan judul internasional Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash ini, membawa pulang hadiah utama dari sesi kompetisi internasional, Golden Leopard. Disutradarai oleh Edwin, jadilah dirinya orang pertama Indonesia yang meraih penghargaan ini.

Diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan, film ini dibintangi oleh Marthino Lio (Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahardian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita), dan Sal Priadi (Tokek). Film ini telah diputar empat kali di Locarno Film Festival 2021, dan disambut meriah oleh para penonton dan kritikus film internasional.

Sebelum memenangkan ajang film bergengsi di Eropa, film ini harus berhadapan dengan sutradara kaliber dunia, seperti Stanley Kubrick, Michael Javaheri, dan Jim Jarmush. Lebih lanjut, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bersaing dengan film terbaru Ethan Hawk yaitu Zeros and Ones, dan film dari belahan dunia lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, sangat bangga atas prestasi yang diraih Edwin sebagai sutradara melalui film ini, karena baru kali ini Indonesia pulang dengan membawa hadiah utama, Golden Leopard.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa perfilman Indonesia memiliki daya saing internasional baik secara ide, artistik, dan kreativitas,” katanya dalam siaran pers, Senin (16/8).

Karya ini diproduksi di tengah pandemi dan berbagai pembatasan-pembatasan. Meski begitu, pembatasan ternyata tidak membatasi imajinasi dan kreativitas anak bangsa dalam menghasilkan karya terbaik, dan bahkan diakui oleh internasional.

Sandiaga mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama-sama berupaya untuk mendorong industri film agar lebih baik kedepannya.

Sponsored

Lebih lanjut, Kemenparekraf akan mengundang seluruh yang terlibat dalam produksi karya film panjang satu ini untuk mendukung lima destinasi super prioritas. Selain itu, juga menjadikan mereka untuk menjadi duta pariwisata di sana.

“Dan mudah-mudahan dalam waktu yang singkat, setelah penghargaan ini kita juga bisa masuk ke ajang yang lebih tinggi, seperti Oscar dan ajang-ajang lainnya,” pungkasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid