sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tren barbershop dan gaya rambut masa kini

Sejak tiga tahun belakangan, tren barbershop telah menggeser posisi salon dan tukang cukur tradisional.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 08 Feb 2019 12:24 WIB
Tren barbershop dan gaya rambut masa kini

Gaya rambut

Ari mengisahkan tentang pelanggannya yang sebagian besar karyawan kantoran dan mahasiswa. Biasanya bila mau merapikan rambut pelanggan, Ari menanyakan dulu profesi si pelanggan.

Model rambut, meski terkesan remeh, punya arti tersendiri bagi pelanggan. Pelanggan ingin tampil beda, usai memotong rambutnya di barbershop.

Menurut pemilik salon Gorjes, Nurika Effendi, tak semua contoh model rambut sesuai dengan keinginan pelanggan. Kata Nurika, selain profesi, bentuk wajah menentukan pula model rambut apa yang cocok. Nurika menjelaskan, selain profesi, bentuk wajah juga menentukan model rambut apa yang cocok bagi pelanggan.

“Kadang saya nanya gini ke mereka, coba bayangkan wajah kamu yang berada di foto itu, kira-kira cocok enggak dengan kamu model yang begitu?” kata Nurika saat dihubungi, Rabu (30/1).

Lebih lanjut, Nurika mengatakan, model potongan rambut yang banyak dilihat sekarang, hanya pengulangan dari model-model rambut yang sudah ada sebelumnya. Menurut dia, kembali trennya model rambut yang ada sebelumnya, akibat pengaruh dari artis atau influencer yang kebetulan memengaruhi penggemarnya.

Dia melanjutkan, potongan rambut undercut, buzzcut, dan man bun, yang kini tren, menurut dia merupakan model-model rambut yang sudah tak asing lagi baginya.

“Untuk saya yang lama berkecimpung di dunia salon, gaya rambut seperti itu sebenarnya gaya potongan lama,” ujarnya.

Sponsored

Sementara itu, Rudy Hadisuwarno mengatakan, gaya klasik akan kembali mewarnai tren model rambut pria tahun ini. Rudy pun menyebut, model rambut undercut, dengan sisi-sisi terpangkas tipis, seperti yang tren pada 2018, akan tergeser dengan model jambul.

“Kalau dilihat dari tren yang sekarang berkembang di Eropa dan Amerika, di tahun ini Indonesia juga akan mengikuti model yang sama. Model klasik dengan sedikit berjambul,” ujar Rudy.

Model rambut seperti itu, kata Rudy, merupakan model potongan dengan pinggiran yang tak terlalu tipis, dan menyisakan rambut yang panjang di atas kepala, sedikit berjambul.

“Potongan begini mengesankan tipe pria yang macho dan seksi,” katanya.

Barbershop jadi tren gaya hidup anak muda urban mencukur rambut.

Selain itu, model rambut mandarin, yang sempat ramai di Indonesia pertengahan 1990-an, menurutnya, akan berpotensi kembali populer pada 2019. Berbeda dengan perempuan, kata Rudy, laki-laki lebih sulit untuk berganti model rambut. Oleh karena itu, model rambut laki-laki bergerak tak terlalu drastis dari model yang sudah ada.

Menurut Rudy, Eropa dan Amerika merupakan tren acuan untuk fesyen di dunia. Perkembangan model rambut yang biasanya ramai di negara-negara yang ada di benua itu, kata dia, akan pula diikuti warga negara-negara di belahan dunia lainnya, termasuk Indonesia.

“Kita kan enggak mungkin berdiri sendiri. Jadi, selalu mengikuti model tren yang ada di dunia, kecuali Korea ya, itu mungkin beda sendiri,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid