sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Alasan di balik kenaikan tarif pesawat

Maskapai penerbangan masih berdarah-darah menanggung biaya operasional.

Eka Setiyaningsih Nanda Aria Putra
Eka Setiyaningsih | Nanda Aria Putra Jumat, 18 Jan 2019 10:51 WIB
Alasan di balik kenaikan tarif pesawat

Pada 15 Januari 2019 diadakan diskusi bertema “Apakah Harga Tiket Pesawat Saat ini Wajar?” di Penang Bistro, Kebon Sirih. Diskusi ini menghadirkan Ketua Umum INACA sekaligus Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo, anggota Ombudsman Alvin Lie, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo.

Dalam diskusi itu, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat seharusnya dilakukan oleh sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia, karena harga yang ada saat ini belum dapat membukukan profit bagi sejumlah maskapai penerbangan.

Menurut dia, selama ini harga tiket pesawat yang dinikmati pelanggan merupakan harga yang sudah didiskon maskapai. Di dalam diskusi yang sama, Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan, pada 2018 Citilink sangat sulit membukukan profit. Hal ini, kata dia, dipengaruhi biaya komponen yang variabel biayanya dipengaruhi fluktuasi harga bahan bakar dan nilai tukar rupiah.

Hal ini, kata Juliandra, yang membuat beberapa maskapai penerbangan mengalami kerugian atau penurunan pendapatan. Selain itu, nilai tukar rupiah dan kenaikan dollar terhadap rupiah bisa mengurangi pendapatan perusahaan.

Sponsored

Berita Lainnya
×
tekid