BCA hingga Permata dan aksi bank-bank besar di pinjol
Tahun ini, bisnis pinjaman online diproyeksi bakal melejit sehingga bank-bank raksasa menggelontorkan duit hingga triliunan rupiah.
Tahun ini, bisnis pinjaman online diproyeksi bakal melejit sehingga bank-bank raksasa menggelontorkan duit hingga triliunan rupiah untuk menggarap sektor fintech ini.
Seiring bertumbuhnya perusahaan-perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech), pinjaman online semakin populer di mata masyarakat, baik resmi maupun tidak resmi. Keberadaan pinjol tumbuh bak cendawan di musim hujan.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pinjaman dalam jaringan (daring) yang disalurkan oleh fintech sebesar Rp81,5 triliun pada 2019 atau tumbuh 260% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, jumlah kredit yang disalurkan bank umum sebesar Rp5.358 triliun. Nilainya memang jauh lebih besar dibandingkan dengan fintech, namun pertumbuhannya hanya 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia memproyeksi, nilai pinjol yang disalurkan bakal naik hingga Rp223 triliun pada 2020.
Bank-bank kakap yang merangsek bisnis pinjol antara lain PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN), PT Bank Artos Tbk. (ARTO), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT BRI Agroniaga Tbk. (AGRO). Baca selengkapnya di sini.