sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cermat melihat lembaga survei

Hasil riset dari lembaga survei, biasanya dimanfaatkan sebagai acuan publik untuk menentukan pilihan politik.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 04 Feb 2019 21:41 WIB
Cermat melihat lembaga survei

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, ramai berdirinya lembaga survei belakangan ini bisa dilihat dalam dua hal. Pertama, hal ini merupakan usaha untuk membantu pertumbuhan demokrasi di Indonesia.

Kedua, ada peluang usaha yang bisa digarap di bidang survei, karena di sana bisa meraup profit yang sangat signifikan, terutama di tahun-tahun politik.

Menurut Emrus, untuk membedakan lembaga survei yang bisa dipercaya maupun abal-abal, dapat dilihat dari dua hal. Pertama, lembaga riset tersebut harus mendeklarasikan sumber pendanaannya, dan siapa saja orang yang ada di balik lembaga itu. Kedua, soal metodologi yang digunakan lembaga tersebut.

“Apakah pengambilan samplingnya sudah dapat dikatakan sebagai representasi dari jumlah populasi, probability sampling, atau apakah margin of error-nya sudah ditentukan secara ketat?” kata Emrus saat dihubungi reporter Alinea.id, Senin (4/2).

Sponsored

Emrus pun mengatakan, penyusunan pertanyaan dalam kuesioner yang akan diisi masyarakat juga perlu diperhatikan. Bila pertanyaan disusun secara berurutan dengan sistem penomoran pilihan jawaban a, b, c, dan seterusnya, maka memunculkan nama salah satu calon. Dalam konteks riset pemilu, harus dilakukan secara acak.

Pendanaan yang transparan merupakan salah satu ciri lembaga survei kredibel.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid