sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siapa merampok Jiwasraya dan ASABRI?

Dua perusahaan asuransi BUMN diduga tengah 'dirampok' oleh tangan-tangan jahil yang ingin mengeruk keuntungan pribadi.

Fajar Yusuf Rasdianto
Fajar Yusuf Rasdianto Selasa, 21 Jan 2020 07:07 WIB
Siapa merampok Jiwasraya dan ASABRI?

Problematika yang membelit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias ASABRI sejatinya berasal dari sumber masalah yang sama. 

Kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 'sakit' itu tersungkur lantaran tata kelola manajemen investasi yang keliru.

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, baik Jiwasraya maupun ASABRI sama-sama terjebak dalam permainan ‘saham gorengan’ atau saham-saham lapis ketiga dengan fundamental kurang baik dan produk reksa dana berkinerja negatif.

“Karena mereka menjanjikan bunga yang tinggi kepada nasabah. Maka mereka harus menginvestasikan pada saham-saham yang memberikan return yang tinggi tapi juga dengan risiko yang tinggi,” tutur Irvan saat berbincang dengan reporter Alinea.id pada pertengahan pekan lalu.

Dalam hal ini, Jiwasraya ditengarai telah memainkan saham di 14 reksa dana dengan total investasi mencapai Rp9 triliun dan nilai kepemilikan sebesar 50%-100% pada masing-masing emiten. Sebanyak 99,64% dana kelolaan investasi Jiwasraya dilimpahkan pada instrumen saham.

Berlaku sama untuk ASABRI. Perusahaan asuransi sosial untuk TNI dan Polri ini memegang saham 17 perusahaan. Portofolio saham terbesar ASABRI dipegang PT Hanson International Tbk. (MYRX) sebanyak 4,7 miliar saham.

Pada akhir 2017, saham dengan kode MYRX itu melorot 56,1% dari Rp114 menjadi Rp50 per lembar. Mayoritas harga saham yang dimiliki ASABRI lainnya turun 50%-90%.

Kesalahan tata kelola investasi itu telah membawa kerugian untuk Jiwasraya hingga Rp12,4 triliun dan ASABRI sebesar Rp10 triliun. Simak laporan selengkapnya di sini.

Sponsored

Infografik rangkuman kasus yang membelit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero). Alinea.id/Dwi Setiawan

Berita Lainnya
×
tekid