sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id
M Budi Djatmiko

Kampus Merdeka ala Nadiem

M Budi Djatmiko Selasa, 28 Jan 2020 17:53 WIB

Mahasiswa adalah penerima manfaat utama dari empat inisiatif perubahan ini. Mahasiswa akan memperoleh pilihan jurusan studi yang lebih mutakhir dan sesuai dengan  kebutuhan pengetahuan dan keterampilan, serta kebebasan untuk memilih mata kuliah yang sesuai dengan pengembangan kapasitasnya. Selain itu, mahasiswa akan memperoleh materi dan proses  pembelajaran yang lebih berkualitas dengan berkurangnya beban administrasi dosen.

Perguruan tinggi harus terbuka untuk kolaborasi dan  interaksi dengan sesama penyelenggara pendidikan maupun  pihak ketiga (dunia usaha, dunia industri, organisasi non-profit, dll) untuk memperluas konten pembelajaran. Ciptakan dan gunakan platform bersama untuk pendokumentasian proses tersebut.

SKS yang diambil mahasiswa di program studinya maksimal sebanyak lima semester dari total delapan semester. Sisanya mahasiswa berhak memiliki pilihan untuk mengambil dua semester (setara 40 SKS) di luar perguruan tingginya dan satu semester (20 SKS) di luar program studi di perguruan tinggi yang sama. Hak ini bersifat sukarela dan tidak diwajibkan kepada mahasiswa untuk menggunakan tiga semester pilihan tersebut. Perubahan SKS tidak berlaku untuk bidang ilmu S1  Kesehatan.  Untuk saat ini, kebijakan tersebut baru berlaku untuk S1 dan politeknik.

Kesimpulan 
Dari uraian di atas saya bisa menarik kesimpulan secara umum bahwa, Merdeka Belajar” : Kampus merdeka, Mas Menteri tentang (1) pembukaan program studi baru, (2) sistem akreditasi perguruan tinggi, (3) kebebasan menjadi PTN-BH dan (4) hak belajar tiga semester di luar program studi, sangat membawa angin segar dalam perubahan kampus yang jauh lebih otonom, dari paradigma lama.

Saya bisa memahami banyak masyarakat PT yang meragukan kepemimpinan Mas Menteri ini, tetapi dari tulisan saya sehari setelah Mas Menteri diangkat jadi Mendikbud saya meyakini akan datang sebuah berubahan yang sangat fundamental, dari pemikiran melenial ini.

Mas Menteri walaupun bukan dari kalangan akademik, dia mampu memberikan harapan bagi PTS Indonesia, walaupun kita bisa membaca ini baru tataran gagasan, yang belum diimplementasikan.

Jadi apakah Kampus Merdeka ala Nadiem, akan membawa kehancuran atau menguatkan kampus? Sejatinya kebijakan Kemendikbud ini sungguh menguatkan kampus kita, asal Kemendikbud dan tim, mau menyempurnakan dari berbagai masukan, kritik dan saran.

Dan jauh lebih penting Mas Menteri jangan malu mendengar dan belajar secara teknis kondisi pendidikan yang ada di Indonesia. Jangan mengikuti pendahulu Anda, yang enggan mendengar harapan masyarakat, rasanya hanya pendapat dia dan kelompoknya yang paling benar. Semoga Mas Menteri ini tidak demikian, tetap rendah hati untuk menerima pendapat semua orang dengan santun, karena sejujurnya empat jurus Kampus Merdeka ala Nadiem masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Dan masih banyak masalah perguruan tinggi khususnya PTS yang harus diselesaikan dengan bijak, agar Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dimasa mendatang. Semoga.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid