China desak AS tidak menghalangi kerja wartawan

China dan Amerika Serikat telah membahas rencana Washington untuk mendesak sejumlah kelompok media negara Tiongkok mendaftar sebagai petugas asing. Beijing menyerukan AS untuk tidak menghambat peliputan.

Masalah itu dapat semakin memperburuk hubungan Beijing dan Washington, yang sudah terlibat perang dagang.

Sebelumnya, The Wall Street Journal merilis laporan yang menyebutkan, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menuntut kantor berita resmi China Xinhua dan China Global Television Network mendaftar sebagai petugas asing. Langkah tersebut dapat membatasi pekerjaan mereka.

"Kedua pihak sudah berhubungan dan berbicara mengenai hal itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.

"Kami berharap pihak terkait memberikan kemudahan dan menciptakan keadaan untuk media dalam menjalankan pekerjaan biasa mereka dan tidak memasang hambatan," katanya.

Dia mendesak agar seluruh negara melihat media dengan sikap terbuka dan utuh dan tidak memolitikkan masalah itu.

Saat ditanya apakah China akan membalas dengan mengambil tindakan serupa terhadap kelompok media Amerika Serikat, Geng menyatakan, Tiongkok selalu mendukung wartawan asing dan mengharapkan mereka menghormati hukum dan melaporkan secara adil dan sebenarnya.

Faktanya, China menutup akses ke laman dari banyak lembaga berita asing.

Di bawah UU Pendaftaran Agen Asing (FARA) AS, yang disahkan pada 1938, kantor berita milik negara China tersebut akan diminta untuk mengungkapkan informasi tentang anggaran tahunan dan pengeluaran, struktur kepemilikan dan informasi lainnya, yang diamanatkan untuk didaftarkan ke Kementerian Kehakiman. 

Agen asing yang dimaksud dalam FARA adalah organisasi dan individu yang berusaha memengaruhi pembuat kebijakan Amerika Serikat atau opini publik atas nama pemerintah asing. (Ant)