sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jejaring Cek Fakta Indonesia akan gelar Indonesia Fact-checking Summit 2021

Puncak acara akan berlangsung 20 Desember 2021 dengan webinar Fact Checking Summit 2021.   

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Minggu, 12 Des 2021 18:44 WIB
Jejaring Cek Fakta Indonesia akan gelar Indonesia Fact-checking Summit 2021

Isu etik dan praktik-praktik ancaman serta doxing (mempublikasikan data pribadi pemeriksa fakta bertujuan negatif) menjadi isu utama dalam media pemberitaan oleh fact checker ‘pemeriksa fakta’ dalam acara yang akan dilaksanakan dalam forum Indonesia Fact-checking Summit 2021 secara daring (online). Forum ini nantinya juga akan menghasilkan rekomendasi untuk penguatan kampanye memerangi informasi palsu bagi stakeholder eksternal maupun internal.  

Hal itu disampaikan oleh,  Sasmito, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bahwa dalam acara yang akan diselenggarakan dalam Fact-checking Summit 2021 yang akan berlangsung Kamis-Senin, 16-20 Desember 2021, sebagai bagian upaya terus mengkampanyekan pentingnya ekosistem informasi yang sehat bagi publik yang bebas dari peredaran informasi palsu.

“Bahaya informasi bohong dan stempel hoaks pada karya jurnalistik sudah kita lihat saat pandemi Covid-19 ini. Keselamatan publik yang menjadi taruhannya. Karena itu, Fact Checking Summit 2021 menjadi ruang mengkampanyekan perlunya kolaborasi dalam  memerangi hoaks dan pelabelan sembarangan pada karya jurnalistik,” kata Sasmito, Ketua AJI Indonesia, Minggu (12/12).

Dalam waktu yang sama,  Wenseslaus Manggut, Ketua Jejaring Cek Fakta yang digawangi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) juga mengatakan hal yang sama bahwa  Rangkaian konferensi ini diselenggarakan sebagai bagian upaya terus mengkampanyekan pentingnya ekosistem informasi yang sehat bagi publik yang bebas dari peredaran informasi palsu. 

"Peredaran informasi palsu masih menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi masyarakat luas. Informasi palsu masih kerap ditemukan dalam berbagai platform dan bahkan tak sekali dua kali, lebih viral dari berita terverifikasi yang dihasilkan media atau hasil periksa fakta dibuat oleh jaringan Cekfakta.com," jelas Wanseslaus, Minggu (12/12) di Jakarta.

Kemudian,  Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) menambahkan acara kolaborasi dengan Cekfakta.com ini merupakan upaya agar masyarakat tidak menanggung risiko besar karena mengambil keputusan berdasarkan informasi palsu. 

“Pengambilan keputusan karena informasi palsu dapat merugikan bahkan membahayakan individu, komunitas hingga masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Konferensi ini akan berisi rangkaian diskusi terfokus (FGD), mini workshop, training. Puncak acara akan berlangsung 20 Desember 2021 dengan webinar Fact Checking Summit 2021.   

Sponsored

Kegiatan juga didukung Google News Initiative (GNI) yang merupakan bagian dari APAC Trusted Media Summit 2021, dan terbuka untuk diikuti pemeriksa fakta dari media, jurnalis, kampus, dan publik yang tergabung dalam AMSI, AJI, Mafindo serta komunitas dan kampus-kampus yang memiliki kepedulian menciptakan ekosistem informasi yang sehat bebas dari hoaks. 

Berita Lainnya
×
tekid