sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jurnalis AS dipenjara di Myanmar, keluarga prihatin kesehatannya saat Covid melonjak

"Tidak ada perawatan, tidak ada tes, jadi kami sangat frustrasi, sangat, sangat prihatin,” kata Bryan.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Kamis, 15 Jul 2021 21:03 WIB
  Jurnalis AS dipenjara di Myanmar, keluarga prihatin kesehatannya saat Covid melonjak

Keluarga Danny Fenster, seorang jurnalis Amerika Serikat yang telah ditahan di Myanmar sejak Mei, bertambah khawatir dengan kesehatannya, ketika tingkat Covid-19 melonjak di negeri itu.

Bryan Fenster, kakak laki-laki Fenster, mengatakan dalam program CNBC "The News with Shepard Smith" bahwa Fenster menunjukkan gejala Covid awal pekan lalu, ketika orang tuanya berbicara dengannya. Bryan mengatakan bahwa tidak ada indikasi tindakan apa pun yang diambil untuk membantu saudaranya.

"Tidak ada perawatan, tidak ada tes, jadi kami sangat frustrasi, sangat, sangat prihatin,” kata Bryan.

Dalam email ke CNBC, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menulis, "Kami prihatin dengan meningkatnya tingkat infeksi COVID-19 di Burma dan mendesak rezim militer untuk membebaskan Daniel sekarang mengingat kondisi kesehatan masyarakat yang menurun."

Danny Fenster, 37, adalah redaktur pelaksana majalah berita Frontier Myanmar. Dia ditahan 24 Mei di Bandara Internasional Yangon sebelum naik pesawat ke Kuala Lumpur, hanya beberapa bulan setelah kudeta Februari di mana militer merebut kendali negara dari pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Pemerintah militer menuduh Fenster menghasut kekerasan. Tuduhan yang dibantahnya. Fenster diajukan di pengadilan bulan lalu dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara tiga tahun. Sidang berikutnya dijadwalkan pada Kamis.

Bryan mengatakan kepada pembawa acara Shepard Smith bahwa "tidak ada indikasi apa pun" sistem hukum negara itu dapat mengarah pada pembebasan Fenster.

"Sayangnya, dari semua audiensi ini, kami belum mendapatkan informasi apa pun," kata Bryan. "Dia ditanya, tapi mereka berbicara bahasa Burma, dia tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi, dan mereka mengirimnya kembali ke penjara."

Sponsored

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada CNBC bahwa seorang petugas konsuler menghadiri sidang prosedural Daniel pada 1 Juli, dan sidang berikutnya dijadwalkan pada 15 Juli.

"Kami memantau dengan cermat perkembangan kasus Daniel," tulis juru bicara itu. "Petugas konsuler berbicara dengan Daniel untuk ketiga kalinya melalui telepon pada 9 Juli. Anggota keluarganya juga dihubungi. Kami mendesak rezim Burma untuk memastikan perlakuan yang tepat terhadap Daniel selama dia tetap ditahan."

Bryan menambahkan, dia ingin Fenster tahu bahwa keluarganya "tidak akan diam sampai dia pulang."

Deplu AS menggarisbawahi bahwa kesejahteraan dan keselamatan warga Amerika di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi pemerintah AS.

"Kami tetap sangat prihatin atas berlanjutnya penahanan warga AS Daniel Fenster, yang bekerja sebagai jurnalis di Burma. Kami telah menekan rezim militer untuk segera membebaskan Daniel dan akan terus melakukannya sampai dia kembali ke rumah dengan selamat ke keluarganya,” tulis Deplu AS.

Kedutaan Myanmar di Washington belum menanggapi permintaan komentar.

Berita Lainnya
×
tekid