Lagi, seorang jurnalis tewas dibunuh di Meksiko

Seorang wartawan Meksiko tewas ditembak di negara bagian selatan Chiapas pada Jumat (21/9). Kematiannya merupakan serangan terbaru terhadap jurnalis di salah satu negara paling berbahaya bagi pers tersebut.

Menurut El Heraldo de Chiapas, koran lokal yang mempekerjakan Mario Gomez (35), pria itu ditembak di bagian perut oleh dua tersangka saat meninggalkan rumahnya di kota Yajalon pada Jumat sore untuk berangkat kerja.

Gomez sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong. Sementara, para pelaku berhasil melarikan diri.

"Kami mengutuk tindakan pengecut yang dialami rekan kami. Kami menuntut otoritas terkait untuk menginvestigasi tindakan kriminal ini," tulis El Heraldo de Chiapas dalam editorialnya.

Kantor kejaksaan negara bagian menegaskan bahwa departemen pembunuhan akan menangani kasus pembunuhan Gomez.

"Kantor kejaksaan Chiapas, sadar akan pentingnya pers yang bebas, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk menggunakan semua jalur penyelidikan yang mungkin demi menangani kejahatan terkutuk ini dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," sebut kejaksaan Chiapas dalam pernyataan tertulisnya.

Seorang rekan kerja Gomez menuturkan bahwa korban sempat mengaku menerima ancaman. Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait hal itu.

Tingkat kekerasan di Meksiko meningkat tajam setelah geng-geng narkoba yang saling bersaing terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Wartawan, khususnya, telah menjadi sasaran kekerasan di Meksiko, yang oleh Komite Perlindungan Para Jurnalis digolongkan sebagai negara paling berbahaya di Belahan Barat bagi pekerja media.

Menurut kelompok advokasi kebebasan berbicara, Article 19, pada 2016 dan 2017, setidaknya 11 jurnalis tewas di Meksiko. Dan sebagian besar pelaku serangan hingga kini belum tersentuh hukum.

Adapun kematian Gomez merupakan insiden pembunuhan jurnalis kesembilan yang terjadi di Meksiko sepanjang tahun 2018. (Channel News Asia dan AFP)