sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pandemi, Anies Baswedan nilai pers punya peran sentral

Menurut Dewan Pers, media jangan mengabaikan data agar informasi yang disampaikan tidak membodohi masyarakat.

Nafis Arsaputra
Nafis Arsaputra Senin, 08 Feb 2021 17:52 WIB
Pandemi, Anies Baswedan nilai pers punya peran sentral

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan, perlu langkah bersama di tingkat pembuat kebijakan (makro) dan pribadi (mikro) dalam mengatasi pandemi, yang menyebabkan terjadinya multikrisis. Tujuannya, terciptanya kesamaan kesadaran dan kesetaraan pengetahuan di seluruh elemen.

Untuk menghadirkan pemahaman yang tepat bagi seluruh elemen tersebut, sambungnya, diperlukan peran pers sebagai perantara informasi sekaligus menjadi medium pembangun kesadaran bagi semuanya.

"Media atau pers menjadi penyambung dan pengawas jalannya pemerintahan. Media akan melakukan pengawasan kepada pemerintah, apakah pemerintah sudah benar dalam mengerjarkan proses tracing, testing, dan treatment (3T)," ujarnya dalam webinar, Senin (8/2).

"Media juga akan menjadi pengawas di tingkat mikro untuk memastikan apakah di tingkat mikro (masyarakat) sudah benar dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes)," sambungnya.

Sejauh ini, menurutnya, pers berperan dalam memberikan pemahaman disiplin menerapkan prokes 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karenanya, media memiliki posisi strategis dalam memberikan pemahaman dan membangun kesadaran publik.

"Karena itu, teman-teman media yang saya hormati, peristiwa yang sekarang terjadi jangan dipandang sebagai peristiwa yang pendek. Ini merupakan peristiwa yang panjang dan akan dikenang dalam sejarah," jelasnya.

"Ini adalah peluang sejarah yang harus diambil oleh teman-teman media dan saya percaya pers di Indonesia, para jurnalis, selalu menjadi bagian yang penting di dalam proses kebangsaan dan proses perjalanan republik ini dalam menghadapi pandemi,” tambahnya.

Anis pun mengapresiasi peran pers yang terus mengawasi kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dalam menangani pandemi dan informasi yang disampaikan. Apalagi, perubahan yang terjadi begitu cepat dalam situasi krisis.

Sponsored

"Kami mengucapkan terima kasih karena informasi dan umpan balik dari media. Itu sangat membantu dan membuat kita bisa memastikan bahwa kebijakan langkah berjalan dengan baik di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh, meminta media tidak terjebak dalam situasi dan mengabaikan data yang disajikan. Media mesti mampu mengelola data menjadi informasi.

“Substansi dari media itu adalah data, informasi, dan pengetahuan. Oleh karena itu, harus dikelola dengan baik dan jangan sekali-kali media terjebak atau mengabikan data," ucapnya.

Informasi yang disajikan akan menjadi tidak bernilai, cenderung merugikan, dan pada puncaknya membodohi masyarakat karena pesan yang disampaikan tidak memiliki kebenaran apabila media mengabaikan data.

"Menjadikan kita bodoh karena informasi yang disajikan tidak memiliki basis data dan fakta, yang pada akhirnya tidak mungkin untuk dikonversi menjadi sebuah pengetahuan," tutupnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid