Polri pastikan tidak gunakan senpi dalam pengamanan demo

Polri memastikan tidak menggunakan peluru tajam dalam pengamanan aksi demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di seluruh daerah yang berlangsung selama tiga hari terakhir.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, Kapolri Jenderal Idham Azis telah memerintahkan untuk tidak menggunakan senjata api pada setiap pengamanan demo. Hal itu ia pastikan tetap berlaku meski aksi berlangsung anarkis seperti kemarin (8/10).

"SOP tidak dilengkapi senpi. Itu sesuai protap Polri. Pengamanan unjuk rasa tidak dilengkapi senpi," kata Argo dalam konferensi pers secara daring, Jumat (9/10).

Menurut Argo, aparat kepolisian di lapangan telah melakukan negosiasi terhadap peserta aksi demo. Imbauan-imbauan pun telah diberikan agar peserta aksi menyampaikan pendapat secara damai.

"Anggota walau dilempari tetap diam saja," tutur Argo.

Aksi demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja kemarin memang berlangsung anarkis dengan perusakan hingga pembakaran fasilitas umum. Aksi demo baru dapat diredam dini hari (9/10) tadi.  

Ribuan orang ditangkap polisi dalam aksi demo tersebut dengan jumlah paling banyak dari kalangan pelajar. Kemudian, 145 pendemo dinyatakan reaktif Covid-19 dan sebagian menjalani isolasi di Wisma Atlet.