Wartawan di Belanda meninggal dunia setelah ditembak

Wartawan bidang kejahatan di Belanda, Peter R de Vries, yang sebelumnya terluka parah setelah ditembak di siang hari di Amsterdam pekan lalu, telah meninggal di rumah sakit, laporan media Belanda melaporkan pada Kamis (15/7).

Seorang reporter dan komentator investigasi terkemuka, De Vries (64) ditembak setidaknya lima kali ketika keluar dari sebuah studio televisi di dekat pusat ibu kota Belanda sembilan hari lalu.

Dia dilarikan ke rumah sakit saat itu juga.

"Peter berjuang sampai akhir, tetapi dia telah kalah dalam pertempuran itu," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan kepada penyiar komersial RTL.

"Dia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya ketika dia meninggal," tambah mereka, dengan juga mengatakan bahwa pengaturan pemakamannya belum dibuat.

De Vries pertama kali mendapatkan ketenarannya karena laporannya dalam penculikan jutawan, Freddy Heineken pada 1983. Ia baru-baru ini terlibat dalam kasus pengadilan terhadap salah satu raja narkoba yang paling dicari di negara itu.

Serangan terhadap De Vries memicu kecaman luas, dengan pejabat tinggi Eropa Charles Michel menyebutnya sebagai "serangan terhadap nilai-nilai kita."

Dua tersangka ditangkap tak lama setelah penembakan dan muncul sebentar di pengadilan Jumat (9/7). Sampai saat ini, mereka masih dalam tahanan.