sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

1.568 pedagang pasar terpapar coronavirus

Pasar merupakan tempat yang dikhawatirkan terus menjadi tempat penularan virus tersebut.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 09 Nov 2020 10:26 WIB
 1.568 pedagang pasar terpapar coronavirus

Ikatan pedagang pasar Indonesia (IKAPPI) terus fokus memantau penyebaran Covid-19 di pasar tradisional. Pedagang pasar tradisional menjadi salah satu yang berisiko terpapar coronavirus. Sejak awal pandemi muncul, hingga saat ini pasar merupakan tempat yang dikhawatirkan terus menjadi tempat penularan virus tersebut.

Kekhawatiran tersebut terbukti berdasarkan data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), yang menunjukkan terus bertambahnya pedagang pasar yang terpapar coronavirus terlebih beberapa bulan terakhir, terdapat kasus kenaikan dan tingkat kematian yang tinggi.

Data pedagang pasar terpapar coronavirus terus bertambah. Meski begitu, penambahannya menurut IKAPPI cukup signifikan selama beberapa pekan ini terhitung sejak November 2020.

Ketua bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi, mengatakan total ada sekitar 1.568 pedagang pasar terpapar coronavirus dengan total kasus meninggal dunia sebesar 65 kasus tersebut terdapat di 28 provinsi, 109 kabupaten/kota, dan terjadi di 275 pasar. 

Sementara angka kematian tercatat sebanyak 65 orang Jumlah tersebut bertambah 10 orang jika dibandingkan data pekan lalu yaitu 55 pedagang yang meninggal karena Covid-19.

"Adanya pedagang yang terpapar virus corona membuat pasar harus ditutup sementara," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/10).

Kasus pedagang terpapar Covid-19 membuat pasar di tutup sementara. Menurut Reynaldi sudah terdapat lebih dari 200 pasar yang pernah ditutup dan saat ini dalam proses penutupan karena Covid-19. 

"Penutupan pasar terakhir terjadi di Pasar Melati Medan Sumut, Pasar Gisting Tanggamus Lampun," ujarnya. 

Sponsored

Reynaldi mendorong pemerintah daerah bisa lebih fokus lagi pada protokol kesehatan dan memperkuat swab test atau rapid test di pasar-pasar seluruh Indonesia. Selain itu dia meminta pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus kepada para pedagang dalam menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan. 

Sebab, pasar harus tetap berjalan sebagai penopang perekonomian daerah dan pusat distribusi pangan rakyat. Apalagi di masa resesi saat ini, dan dampak La Nina akan sulit dihadapi pedagang.

Dia pun menuturkan, saat ini sedang berjuang agar ada peningkatan daya beli masyarakat, setelah mengalami penurunan omzet pedagang sekitar 55% sampai dengan 70% di seluruh Indonesia. Lebih lagi, pedagang harus menyambut masuknya Natal dan tahun baru. 

"Maka kami meminta kepada pemerintah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai pusat pondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah sehingga kita bisa menjaga agar pasar dan perekonomian terus tumbuh,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid