sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

13 Tersangka teroris telah ditangkap di Riau

WI bersama delapan tersangka sebelumnya tengah menjalani pemeriksaan.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 16 Sep 2022 17:08 WIB
13 Tersangka teroris telah ditangkap di Riau

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri telah melakukan penangkapan terhadap 13 tersangka terorisme di Provinsi Riau. Jumlah itu menggenapi delapan tersangka teroris yang telah ditangkap sebelumnya.

Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana mengatakan, tersangka lain yang baru ditangkap adalah WI, S, A, ES, dan AF. WI bersama delapan tersangka sebelumnya tengah menjalani pemeriksaan.

“Hingga saat ini kesembilan tersangka masih dalam pemeriksaan,” kata Ade di Mabes Polri, Jumat (16/9).

Menurut Ade, WI memiliki keterlibatan sebagai anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Riau dan sebagai pemimpin atau amir dalam kelompoknya. Ia juga merupakan pembina NII di Indragiri Hulu yang pernah berencana menyiapkan kebunnya sebagai tempat i'dad dan membantu keuangan untuk pembangunan penampungan akhwat milik Yasri Yahasfar Abu Hanif.

Sementara, S, A, ES, dan EF menghadiri pertemuan di wisata dakwah pada tahun 2013. Pada tahun 2014 AF merupakan pemilik sebuah yayasan. Yayasan itu berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah dan pada awal tahun 2017. AF juga menampung pengajar dan siswa sekolah dan pada tahun 2018, inisial AF mengikuti pertemuan di Hotel Padang Sumatera Barat.

Pada Juli tahun 2020 juga pernah mengikuti pertemuan terkait peleburan struktur bidang Jamaah Islamiyah dan pengukuhan PDC Riau. Ia menjadi koordinator daerah Riau dan mengetahui pelarian ME.

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, melakukan penangkapan terhadap delapan orang teroris pada Rabu (14/9). Mereka kini ditetapkan sebagai tersangka.

Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan, delapan orang itu merupakan bagian dari jaringan Anshor Daulah. Jaringan ini bermukim di Dumai, Provinsi Riau.

Sponsored

“Telah dilakukan penegakan hukum terhadap delapan tersangka Anshor Daulah Dumai, Provinsi Riau,” kata Aswin kepada wartawan, Kamis (15/9). 

Delapan tersangka adalah warga Dumai dan berjenis kelamin laki-laki. Penangkapannya pun dilakukan di delapan wilayah berbeda.

Para tersangka adalah Riki Pranando, Joko Witoyo atau dikenal sebagai Abu Jafar, Indra Irwansyah, Muhyi. Kemudian tersangka lainnya adalah Zulpendra, Mohamad Nur Sahid, Iwan Tuah Zainuddin, dan Muhammad Ali.

“Penangkapan dilakukan di Kota Dumai Provinsi Riau di delapan lokasi yang berbeda,” ujar Aswin.

Aswin menyampaikan, tersangka Riki merupakan amir atau pemimpin dari Anshor Daulah dari Dumai. Ia terhubung dalam grup aplikasi perpesanan Telegram.

Grup itu berisi para pengusaha lokal yang bergerak di bawah pimpinan Abu Yusha di Jawa Tengah. Tujuannya untuk membentuk struktur tanzim agar terealisasi jihad fisabilillah.

Mereka juga telah melakukan survei i'dad (persiapan) di area perkebunan sawit. Tepatnya di Bagan Keladi, Dumai Barat. Beberapa di antaranya pernah menjadi bagian dari kelompok Pok Pak Ngah, yang menyerang Polda Riau pada 2018.

Para tersangka juga telah melakukan i'dad selayaknya militer. I'dad telah dilakukan sebanyak dua kali di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. “(I'dad) pada awal 2020,” ucap Aswin.

Berita Lainnya
×
tekid