sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

17 ribu pemudik dari zona merah Covid-19 tiba di Cianjur

Pemkab Cianjur perketat pemeriksaan di perbatasan cegah Covid-19.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Jumat, 10 Apr 2020 23:07 WIB
17 ribu pemudik dari zona merah Covid-19 tiba di Cianjur

Sejak dua hari terakhir, pemudik asal Cianjur, Jawa Barat, yang pulang ke kampung halamannya mencapai 17 ribu orang, diduga karena longgarnya pemeriksaan di perbatasan, terutama di kawasan Puncak-Cipanas. 

Untuk itu, pemkab setempat akan memperketat pemeriksaan di perbatasan selama 24 jam, guna meminimalisir warga luar daerah keluar masuk dengan mudah ke Cianjur.

Pasalnya, banyak pemudik masih membandel pulang kampungn dari zona merah yang sudah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Kami akan berkordinasi kembali dengan Forkopimda Cianjur untuk memperketat pemeriksaan di perbatasan khusus Puncak, bagi warga luar kota dilarang masuk dan pemudik didata serta diwajibkan isolasi mandiri selama 14 hari," kata Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman Jumat (10/4).

Penjagaan di perbatasan dinilai masih longgar, terbukti angka pemudik yang dilaporkan per hari Jumat sudah mencapai 17 ribu orang, sehingga jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Cianjur meningkat tajam, seiring kedatangan pemudik dari berbagai kota termasuk zona merah seperti Jabodetabek.

"Jauh hari saya perintahkan pemeriksaan di perbatasan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, harus ketat dan warga luar kota dilarang masuk Cianjur. Mereka yang sudah terlanjur mudik didata dan diawasi bersama aparat desa, RT dan warga sekitar, sebagai upaya antisipasi," ungkapnya.

"Mulai besok perbatasan akan dijaga 24 jam. Tidak ada lagi warga luar yang bisa masuk Cianjur dengan bebas demi kepentingan semua," imbuhnya.

Berdasarkan pantauan, hari pertama diberlakukanya PSBB di Jakarta, arus kendaraan yang keluar masuk dari arah Bogor menuju Puncak atau sebaliknya masih lancar, bahkan ada warga yang melapor tidak ada pemeriksaan yang dilakukan petugas.

Sponsored

Di perbatasan Puncak-Bogor, misalnya, pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk dari Bogor tidak terlalu ketat, bahkan terkesan sangat longgar meskipun sebagian besar bernopol Jakarta, dapat melintas dengan tenang masuk ke wilayah Cipanas.

Terlebih menjelang sore, tidak ada seorangpun petugas yang terlihat di posko penjagaan Segar Alam-Puncak Pass.

Hal yang sama terlihat dari kendaraan umum yang melintas, angkutan kota jenis mini bus hingga bus pariwisata lolos dari pemeriksaan karena tidak ada petugas yang berjaga.

Bahkan, beberapa unit bus pariwisata dengan puluhan penumpang terlihat melintas dari arah Bogor menuju kawasan Puncak-Cipanas.

Meningkatnya jumlah pendatang ke kawasan Cianjur terlihat di sejumlah vila, di Kecamatan Cipanas dan Sukaresmi. Di depan vila tersebut terlihat dua sampai tiga unit kendaraan pribadi bernopol Jakarta.

Sebagian besar vila terisi warga luar seperti Jabodetabek. Bahkan, di salah satu perumahan elit masih banyak wisatawan asing berkeliaran tanpa masker.

"Kalau disebut meningkat tidak terlalu karena sejak beberapa hari terakhir ada saja tamu yang menyewa vila untuk keluarga. Kami tidak mungkin menolak tamu yang datang, sehingga kami hanya mengingatkan mereka tidak berkeliaran selama berada di vila," ujar Sumi, pengelola vila di Kecamatan Cipanas. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid