sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

2.660 kasus DBD ditemukan di Jawa Timur

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso, mengaku kasus demam berdarah setiap harinya meningkat

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Selasa, 29 Jan 2019 17:05 WIB
2.660 kasus DBD ditemukan di Jawa Timur

Penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur hingga 28 Januari mencapai 2.660 kasus dengan korban meninggal dunia 46 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso, mengaku kasus demam berdarah setiap harinya meningkat. Lihat saja ditemukan 1.032 kasus pada 15 Januari, 1.086 kasus pada 16 Januari, 1.226 kasus pada 17 Januari. Grafik peningkatan jumlah kasus meningkat tajam mulai 20 Januari, yaitu, sebanyak 1.402 kasus. Jumlahnya meningkat menjadi 2.660 kasus pada 28 Januari.

Meski jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Beberapa kabupaten dan kota sudah memenuhi kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti, Ponorogo, Bojonegoro dan Tulungagung. "Namun, secara umum Jatim belum masuk dalam kondisi luar biasa (KLB)," ucap dia di Surabaya, Selasa (28/1).

Belum ditetapkannya Jatim sebagai KLB karena belum semua kabupaten dan kota memenuhi kriteria KLB. Meski demikian, Dinkes akan fokus melakukan penanganan terhadap kabupaten dan kota itu.

Diantaranya melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Kewaspadaan setiap petugas medis terhadap pasien dengan gejala demam berdarah. 

"Masyarakat juga dihimbau segera memeriksakan diri ke dokter, rumah sakit atau puskesmas kalau mengalami demam," pintanya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mengaku ada beberapa kabupaten/kota memerlukan bantuan seperti halnya daerah yang telah ditetapkan KLB, diantaranya Jombang dan Bojonegoro. 

Menurut Pakde Karwo, kejadian demam berdarah di dua daerah tersebut sudah dianggap serius. "Jombang sudah 42 penderita, itu dianggap serius," ungkapnya. 

Sponsored

Untuk daerah yang tidak banyak terjangkit DBD, Pakde Karwo tetap meminta agar gubernur dan bupati lebih mengintensifkan program pencegahan demam berdarah, dan meningkatkan kewaspadaan. 

Mengingat saat ini nyamuk yang membawa penyakit demam berdarah sudah bertransformasi. Sehingga tidak hanya hidup di air keruh, tetapi juga bisa berkembang biak di air bersih.

 "Saat ini gejalanya tidak timbul bintik lagi. Jadi kalau sekarang badannya anget harus segera dilarikan ke dokter untuk di cek kesehatannya," tuturnya. 

Data milik dinas kesehatan Jawa Timur per 21 Januari 2019 menyebutkan, Tulungagung menjadi yang tertinggi dengan 223 penderita, Kediri 160 pasien, Bojonegoro dengan 114 penderita dan Ngawi 99 pasien.
 
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid