4 pekerjaan rumah 10 tahun reformasi pemasyarakatan

Memperingati 10 tahun reformasi pemasyarakatan, Direktur Center for Detention Studies (CDS) Ali Aronoval melihat, pembangunan kualitas sumber daya manusia petugas lembaga pemasyarakatan tidak bisa ditawar lagi.

Ali merinci, selama 10 tahun reformasi pemasyarakatan berjalan setelah dikeluarkannya Permenkumham Nomor M.HH-OT.02.02 Tahun 2009, ada empat hal belum tercapai. Pertama, peningkatan kompetensi dan sumber daya manusia.

Kedua, pemenuhan sarana dan prasarana. Ketiga, pembangunan budaya kerja jika melayani memang sudah menjadi tugas petugas pemasyarakatan.

"Keempat, kepercayaan terhadap institusional. Sekarang ada dekadensi moral pada petugasnya, mereka sudah tak percaya pada institusi," kata Ali dalam diskusi "Sepuluh Tahun Reformasi Pemasyarakatan" di Omah Kopi 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).

Ali memandang, kasus-kasus yang terjadi di lapas karena petugas bersikap tidak profesional dalam tindakan dan pelaksanaan tugasnya. Ali mengatakan, meski dalam konteks regulasi telah banyak perubahan, tetapi tak ada perubahan pada manajemen lapas.

"Jadi ketika sistem berubah, didorong untuk berubah, tapi dibiarkan sendiri untuk berubah. Ada kekurangan di situ," kata Ali.

Ali melanjutkan, perlu ada pembangunan sumber daya manusia di pemasyarakatan, terutama mindset dan budaya kerja. Pembangunan sumber daya manusia ini, kata Ali, merupakan pekerjaan rumah yang besar bagi pemasyarakatan, yang hampir 10 tahun belum dilakukan dan dilaksanakan secara serius.

Ali pun berharap, penguatan revitalisasi pada lembaga pemasyarakatan bisa berjalan dengan menekankan pada pembinaan dalam politik pemidanaan Indonesia, dan koordinasi antarpenegak hukum yang efektif dan efisien, mengacu pada perspektif pemasyarakatan.