sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

41% warga tolak vaksinasi Covid-19, sosialisasi tak optimal

Komisi IX DPR meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi vaksinasi Covid-19 lantaran masih ada 41% warga yang menolak diimunisasi.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Senin, 22 Feb 2021 11:32 WIB
41% warga tolak vaksinasi Covid-19, sosialisasi tak optimal

Upaya pemerintah melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 dianggap belum optimal. Pangkalnya, merujuk survei Indikator Politik Indonesia (IPI), sekitar 41% responden menolak diimunisasi.

"Berarti yang kemarin-kemarin ini dikampanyekan oleh pemerintah itu belum masuk sepunuhnya, belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat. Makanya, mereka (yang menolak) tadi takut, enggak mau divaksin," kata Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangannya, Senin (22/2).

Karenanya, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta pemerintah terus menggencarkan sosialisasi vaksinasi Covid-19. "Secara luas dan masif kepada masyarakat."

Bagi Saleh, sosialisasi vaksin itu berperan penting agar masyarakat memahami dan meyakini untuk berpartisipasi. Apalagi, anggaran yang digelontorkan tergolong besar.

"Ini penting sekali, loh, orang ikut vaksinasi ini karena jumlah anggaran untuk vaksinasi itu besar. Terakhir Menkes paparan di Komisi IX, angkanya mencapai Rp134 triliun sekian. Jadi, angka itu untuk vaksinasi dan seluruh hal yang berkaitan dengan itu. Luar biasa besarnya," tuturnya.

"Jadi, (program vaksinasi Covid-19) harus efektif, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, harus betul-betul seusai target yang dicanangkan oleh pemerintah," sambung dia.

Menurutnya, sosialisasi akan dapat berkontribusi besar terhadap partisipasi publik dalam program vaksinasi dibandingkan ancaman sanksi. Syaratnya, "jika sosialisasinya dilakukan secara serius di seluruh Indonesia."

IPI sebelumnya merilis tingkat partisipasi publik terhadap vaksinasi Covid-19. Hasilnya, sebanyak 41% warga tidak bersedia divaksin. Sebagian besar alasannya, dipengaruhi efek samping yang belum dipastikan (54,2%) dan meragukan efektivitas vaksin (27%).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid