81% tempat tidur RS rujukan Covid-19 Kota Bogor sudah terisi

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya menyampaikan bahwa saat ini 81% tempat tidur untuk kasus Covid-19 di rumah sakit (RS) rujukan Kota Bogor telah terisi, baik pasien dari Kota maupun Kabupaten Bogor.

"Jangan sampai kita kekurangan tempat tidur," tulis Bima Arya via akun instagramnya terpantau Kamis (3/9).

Pemkot Bogor, jelas dia, berkoordinasi dengan seluruh Rumah Sakit rujukan untuk dapat menambah kapasitas tempat tidur.

"Siang tadi saya cek kesiapan dari RS Marzuki Mahdi dan RS Hermina yang segera siap dengan tambahan tempat tidur. Juga pantau warga positif yang sedang di rawat via CCTV," tuturnya.

Pemkot, sambu dia, juga menyiapkan fasilitas non-pelayanan kesehatan untuk karantina khusus orang tanpa gejala atau OTG.

"Bisa isolasi mandiri di rumah apabila kondisi rumah dan lingkungan memungkinkan dan diawasi ketat oleh unit pantau dan RW siaga," jelasnya.
.
"Berusaha untuk yang terbaik, bersiap untuk yang terburuk. Semoga Allah mudahkan," pungkasnya.

Untuk diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor mendorong pemkot setempat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK). Kebijakan tersebut berlaku efektif mulai Sabtu 29 Agustus 2020 hingga 11 September 2020.

Melalui PSMK tersebut, maka Pemkot Bogor membatasi jam operasional toko, rumah makan dan mall sampai jam 18.00. Kecuali layanan antar. Bahkan, pemkot setempat memberlakukan jam malam.

"Tidak ada aktivitas berkumpul setelah jam 21.00 di malam hari,” ujar Bima Arya.

View this post on Instagram

Lonjakan kasus positif harus diantisipasi. Saat ini 81% tempat tidur untuk kasus Covid-19 di RS rujukan Di Kota Bogor telah terisi. Baik pasien dari Kota maupun Kabupaten Bogor . Jangan sampai kita kekurangan tempat tidur. . Pemkot berkordinasi dengan seluruh Rumah Sakit Rujukan untuk dapat menambah kapasitas tempat tidur. Siang tadi saya cek kesiapan dari RS Marzuki Mahdi dan RS Hermina yang segera siap dengan tambahan tempat tidur. Juga pantau warga positif yang sedang di rawat via CCTV. . Pemkot juga siapkan fasilitas non Pelayanan Kesehatan untuk karantina khusus Orang Tanpa Gejala. Bisa isolasi mandiri di rumah apabila kondisi rumah dan lingkungan memungkinkan dan diawasi ketat oleh unit pantau dan RW siaga. . Berusaha untuk yang terbaik, bersiap untuk yang terburuk. Semoga Allah mudahkan.

A post shared by Bima Arya (@bimaaryasugiarto) on Sep 2, 2020 at 6:18am PDT